Achtzehn

24.4K 2.8K 152
                                    

|| Baby Boy — Nomin ||
© 2019, wakandaa__

•Jeno's Flashback•

Flashback

Jeno adalah salah satu siswa tertampan di sekolah nya. Karena visualnya lah para siswa(Uke) Dan para siswi menyukainya.

Tapi, dibalik visualnya itu ia memiliki sifat yang buruk !

Contohnya ia suka membully para murid culun, membully seseorang yang telah membuat masalah dan Jeno sangat suka tawuran.

Hanya saja hari ini adalah hari yang teraneh untuk semua murid.

Kenapa ? Apa yang aneh ?

Hari ini adalah hari yang cukup bersejarah untuk para Murid di sekolah.

Karena seorang *Lee Jeno tidak membuat masalah hari ini.

Banyak murid yang bertanya-tanya, ada yang bertanya pada teman sekelasnya, sahabatnya dan juga kepada adik kelas yang mengenalnya.

Tapi nihil. Tidak ada satupun dari mereka yang mengetahuinya.

Seketika, semua orang menjadi heboh kembali karena seorang Lee Jeno sedang berdua duduk di taman dengan seorang lelaki manis dan mungil di sebelahnya.

Tak hanya itu saja, mereka heboh karena lelaki mungil yang bernama Park Jihoon itu mencium pipi seorang pria dingin yang bernama Lee Jeno itu.

Setahu mereka (para siswa/i), Lee Jeno dan Park Jihoon itu tidak memiliki hubungan apa-apa. Hanya sebagai senior dan junior.

Kriiiing !

Suara bel masuk kelas berbunyi, membuat dua sejoli yang duduk di bangku taman sekolah beranjak pergi dari taman itu.

Tanpa Jeno ketahui. Park Jihoon, seniornya ditatap sinis oleh seisi sekolah.

Di dalam kelasnya pun begitu, ia di tatap sinis tatapannya sungguh tajam seperti ingin membunuhnya.

Tapi Jihoon berpikir positif saja. Jadi ia tidak mempermasalahkan hal itu.

Skip-

Jihoon Side

Pagi hari Jihoon di kejutkan oleh mejanya yang kotor akibat coretan-coretan dengan bahasa yang tidak baik di ucapkan.

Disana tertulis 'Fuck Jihoon, you're a slut, bitch !, Kau tak cocok dengannya, kau hanya seorang Jalang Fuck Jihoon, menjauhlah kau Jalang !, Jangan terlalu berharap ia hanya menganggapnya sebagai senior, mimpi !'

Seperti itulah kalimat-kalimat nya.

Tapi, Jihoon hanya menanggapinya hanya dengan senyuman manisnya.

Hari berlalu, ternyata ia tetap di bully seperti itu.

Jihoon selalu di gunjing semua siswa dan siswi di sekolahnya, Jihoon juga pernah disiram kopi panas hingga tangannya melepuh, di tampar, di siram dengan air pel, di sekap di dalam gudang dan lebih parahnya Wajahnya pernah di sayat dengan cutter.

Jihoon sudah benar-benar kacau, setiap Jenis bertanya ia selalu menjawab 'Tidak apa-apa'

Sampai akhirnya...

"Jihoon Hyung, kau kena—"

"Menjauhlah"

"Kenap—"

"Menjauh ! Menjauhlah ! Kau, kau pembawa sial untuk ku. Aku muak ! Aku harap kau tidak pernah memunculkan wajahmu di depanku !" Teriak Jihoon murka, setelah itu ia pergi meninggalkan Jeno yang terdiam tak percaya.

Esok harinya,

Jihoon dinyatakan pindah sekolah dan sekolahpun sudah kembali seperti semula, tak ada bully-membully.

Jeno sekarang menjadi pendiam, sangat dingin. Seperti dulu lagi.

Tapi bedanya, ia sepertinya lebih sadis dari yang dulu. Setiap orang hanya sekedar bertanya pada Jeno, orang itu akan di pukul oleh Jeno dan berakhir di UKS atau mungkin... di Rumah Sakit?

Oleh sebab itu, Jeno tidak pernah lagi jatuh cinta pada seseorang lagi. Karena ia hanyalah pembawa sial bagi siapapun.

To Be Continued

Aneh ? Banget kan ?

Aku usahain cepet end yah.

Byeee

© 2019, wakandaa__

Baby Boy | ɴᴏᴍɪɴ ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang