Neunzehn

24.7K 3.1K 215
                                    

Publish malem-malem biar Kane🌚

Publish malem-malem biar Kane🌚

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jaemin POV

Jujur, hari ini aku merasa ada aura aneh saat masuk kedalam sekolah. Tatapan-tatapan dari semua siswa dan siswi membuat aku merinding.

Tatapan matanya itu seperti ingin membunuhku.

Aku benar-benar tak tahu apa yang terjadi. Aku juga tidak tahu apa kesalahan ku ?

Guru matematika, Hwang Ssaem datang. Ia meminta kepada seluruh murid untuk membuat kelompok.

Anehnya, yang biasanya ingin berkelompok denganku sekarang tidak ada yang mau berkelompok denganku.

Ada apa ini ?

Tiba-tiba seseorang datang menepuk bahuku.

"Hei." Panggil orang itu.

"I-injun ?"

"Kau tidak dapat kelompok kan ? Mari kita bersama, aku tidak dapat kelompok." Jelasnya.

Aku menatap wajahnya, berfikir apa aku berkelompok dengannya atau sendiri saja. Tapi akhirnya aku mengangguk.

"Baiklah, ayo kita berkelompok."

Aku dan Renjun mengerjakan soal yang di beri oleh Hwang Ssaem dengan teliti. Tapi... Aku merasa tidak tenang saat mengerjakan soalnya. Bukannya aku terlalu percaya diri, tapi... Semua murid melihatku dengan tatapannya yang tajam.

Aku... Aku sangat takut dengan tatapan mereka.

"Jaemin-ah ? Kau kenapa ?" Tanya Renjun.

Aku mengalihkan pandanganku kepada Renjun.

"A-aku... Aku merasa risih." jawabku.

"Risih ? Ada apa ?"

"Mereka semua... Menatapku." Renjun melihat keselilihnya.

Renjun mengangguk, "Ikut aku." ajak Renjun.

"Eh ? Kemana ?"

Renjun tidak menjawab, ia memanggil Hwang Ssaem.

"Hwang Ssaem, maaf. Sepertinya Jaemin sakit, apakah saya harus mengantarnya ke UKS ?" Tanya Renjun.

"Ya, antar Jaemin ke UKS dan temani lah dia. Ssaem dengar penjaga UKS tidak masuk hari ini. Cepat antarlah Jaemin." Setelah itu, Renjun pamit dan keluar dari kelas bersama Jaemin.

|| Baby Boy - Nomin ||
© 2019, wakandaa__

•Protect You•

Normal POV

"Yak ! Kenapa kau berbohong ?!" Tanya Jaemin.

"Diamlah." Renjun mengangkat tubuh Jaemin dan mendudukkannya di ranjang UKS.

"Sekarang aku yang bertanya. Apa kau melakukan sesuatu pada Jeno ?" Tanya Renjun.

"A-aku ? Aku..." Jaemin mengingat-ingat apa yang Ia lakukan dengan Jeno.

"A-aku... Aku mencium pipi Jeno tadi pagim" Renjun tersentak.

"Mwo ?! Astaga... Jaemin kau harus berhati-hati !" Ucap Renjun

"Kenapa ? Kenapa harus ?"

"Kau harus."

"Kenapa ? Kenapa harus berhati-hati aku kan tid-"

"Kau harus ! Aku tidak mau kau kenapa-napa, aku tidak mau kau terluka, aku... Aku tidak mau, aku menyayangimu Na~" Renjun yang awalnya berteriak, suaranya semakin mengecil.

Jaemin kaget.

"I-injun..."

"Maafkan aku Jaemin~ maaf... Aku, aku masih menyayangimu. Aku tau kita sudah tidak ada hubungan lagi. Ta-tapi... Biarkan aku melindungimu. Aku... Aku tak mau kau seperti Hyungku." ucap Renjun lirih.

"Hyungmu ?"

"Aku... Aku punya Hyung, ia memang bukan Hyung kandungku. Ia Hyung tiriku. Ia... Ia bernama Park Jihoon."

Jaemin diam mendengarkan cerita Renjun dengan saksama. Ia merasa... Sedih saat mendengar ceritanya. Ia juga terkejut jika ternyata Jeno yang membuat Hyung Renjun tersiksa.
[Yang Renjun cerita itu sama seperti Flashback Chap sebelumnya]

"....karena itu aku dan Jeno tidak berteman lagi. Sekarang Jihoon Hyung bersekolah di China dan sudah ditunangkan dengan anak teman Ibuku." jelas Renjun.

Brak !

Suara pintu UKS terbuka kasar oleh seseorang, dan ternyata orang itu adalah Hyung tirinya Jaemin, Jung Jeno.

"Jaemin ! Kau tidak apa-apa kan ? Apa yang sakit ? Kau tidak di apa-apa kan dengan Renjun ?" Jeno menatap tajam Renjun.

"Sudahlah Hyung, aku tidak apa-apa. Renjun yang menjagaku." Ucap Jaemin sambil tersenyum.

"Baguslah. Kau ! Cepat pergi, jangan sampai aku lepas kendali." usir Jeno.

"Cih, terserah." Renjun pun pergi meninggalkan dua sejoli itu.

"Hyung... Nana takut~" ucap Jaemin lirih.

"Sstt... Hyung mengerti. Jangan takut."

"Hyuung~ bagaimana jika aku-"

"Jangan berucap yang negatif. Tenang saja, siapapun yang menyentuh Seorang Jung Jaemin seujung jari pun, ia akan berhadapan langsung denganku. Jaeminnie~ aku akan menjagamu." Jeno mengecup pucuk kepala Jaemin.

"Promise ?" Jaemin menyodorkan jari kelingking mungilnya.

"Promise" Jeno mengkaitkan jari kelingkingnya dan kelingking Jaemin serta mengecup Kelingking itu.

"I will always protect you from any bad people"

TBC

Haus, Chap selanjutnya END mau gak ?

Pasti dah pada bosen kan ?

Iyalah, END aja.

Kalo gak mau END saya tunggu 100+ Vote dan 120+ Komennya

Bayyy

© 2019, wakandaa__

Baby Boy | ɴᴏᴍɪɴ ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang