Sechzehn

26.6K 3.2K 622
                                    

"Anything for me ?"

Jaemin mengangguk, "Anything, Jeno Hyung."

Jeno pun menyeringai penuh arti.

.

.

.

"So, what do you want Jeno Hyung ?" Tanya Jaemin.

"Tidurlah denganku."

"..." Jaemin hanya terdiam dengan pipi yang memerah.

"Ma-maksudku... ki-kita, kita tidur seperti biasa ! Ka-kau tidur di ranjang ini bersamaku, tidur di sampingku." Jelas Jeno dengan pipi yang sama merahnya dengan Jaemin.

"O-ohh... Y-ya sudah. A-aku akan tidur disini."

"I-iya...."

|| Baby Boy — Nomin ||
© 2019, wakandaa__

•Is it Love ?•

Cahaya mentari pagi mengenai wajah seorang Jung Jaemin.

Dan cahaya itu membuat Jaemin terbangun dari tidurnya. Tapi... Ia merasakan hal aneh pagi ini.

Ia merasa... Ada yang menahan dirinya untuk bangun.

Jaemin membuka matanya dan melihat tubuhnya, ternyata ada tangan seseorang yang memeluk tubuhnya.

Eh ? Tangan ?

Oh, ya. Jaemin lupa jika semalam ia tidur dengan Hyungnya.

Jaemin melihat seseorang yang memeluk tubuhnya.

Satu kata yang terlintas di otaknya saat melihat orang itu adalah,

Tampan.

Jaemin menggelengkan kepalanya.

'aku tidak boleh menyukainya, dia Hyungku.' -Batin Jaemin.

"Ughh... Jeno Hyung~ bangun~"

"5 menit lagi Na~" Rancau Jeno.

"Ughh~ setidaknya lepaskan pelukanmu Hyung." Jaemin berusaha untuk melepaskan pelukan Jeno. Tapi... Apa daya tubuh mungilnya itu dibanding dengan tubuh Jeno yang besar.

Bukannya melepaskan pelukannya, Jeno malah semakin mempererat pelukannya.

"Jeno Hyung~ !!! Ayo, bangun ! Kita sekolah hari ini."

"Diamlah, atau aku cium kamu." ancam Jeno.

Dan seketika Jaemin terdiam.

Jeno yang merasa tidak ada perlawanan dari adik tirinya langsung membuka matanya.

"Hahaha, lucu sekali. Ya, sudah aku bangun sekarang." Jeno dengan berat hati melepaskan pelukannya.

"Kajja." Ucap Jeno sambil beranjak dari ranjangnya.

"Kajja ?" Jaemin memiringkan kepalanya bingung.

"Ayo, kita mandi bersama." Jeno tersenyum, dan... Jika dilihat-lihat senyumannya itu seperti... Om-om pedofil.

"Kyaaa ! Byuntae ! Hyung Byuntae !" Jaemin melempar bantal ke arah Jeno dan pergi keluar dari kamar Jeno.

"Hahaha, lucu sekali." Saat Jeno berucap seperti itu, detak jantungnya seketika berdetak lebih cepat.

"Ada apa ini ? Astaga... Aku rasa aku harus bertemu dengan Uncle Johnny."

.

.

.

"Pagi Eomma, Appa." Sapa Jeno dan Jaemin.

"Pagi juga anak-anakku." Sapa Taeyong kembali pada anak-anaknya.

"Tumben sekali, kalian bersama ? Jadi... Jeno sudah terima nih ?" Goda sang Ayah, Jaehyun.

Jeno tersenyum malu, "Ne, Appa. Aku sudah terima. Ternyata mempunyai seorang adik itu... Sangat menyenangkan."

Jaemin dan Taeyong tersenyum senang.

"Baguslah jika begitu. Oh, ya Nana. Appa tidak bisa mengantarmu. Jadi... Tidak apa kan pergi sendiri ?" Tanya Taeyong.

"Tidak masal—"

"Nana akan pergi bersama ku." Jaemin tersentak.

"E-eh ?"

"Nana akan pergi ke sekolah bersamaku. Tidak enak jika naik mobil sendirian ke sekolah." Ujar Jeno.

"Baiklah, tolong antar Nana ke sekolah ya Jeno. Kalau begitu Appa pergi dulu. Sebentar lagi meeting akan di mulai. Hati-hati di jalan ya Nak. Dan Yongie~ baik-baik di rumah." Jaehyun mencium kening dan bibir Taeyong lama dan juga mengacak-acak rambut Jeno dan Jaemin.

"Sampai jumpa. Appa pergi dulu." pamit Jaehyun.

"Hati-Hati di jalan Appa !"

.

.

.

Jeno dan Jaemin sedang menuju sekolah mereka dengan mobil Jeno.

Dan keadaan di dalam mobil sunyi sekali, tidak ada pembicaraan dari mulut mereka.

Tapi, saat Jeno melihat Jaemin yang gelisah. Ia pun langsung bertanya pada Jaemin.

"Nana, kamu kenapa ?" Tanya Jeno.

"Eum... A-aku takut Hyung" jawab Jaemin.

"Takut ? Apa yang kau takutkan Na ?"

"A-aku... Aku takut jika bertemu Renjun. Bagaimana jika dia—"

"Ssst... Tidak akan ada masalah yang terjadi padamu. Jika ada masalah, cepat hubungi aku atau temuilah aku. Jika ada yang membuat masalah dengamu, orang itu akan berurusan denganku." Tegas Jeno

Mereka akhirnya sampai di sekolah mereka.

Jeno sudah memarkir mobilnya, dan waktunya mereka turun dari mobil.

"Jeno Hyung" panggil Jaemin.

"Ya ? Ada apa ?" Jenis menutup pintu mobilnya dan mengunci mobilnya.

Jaemin berlari kecil ke arah Jeno.

"Ada ap—"

Cup !

Jaemin mengecup pipi Jeno.

"Terima kasih atas semuanya" lalu Jaemin pergi meninggalkan Jeno yang memegang pipi yang dikecup oleh Jaemin.

"Jantungku berdetak kencang. Is it Love ?"

The END !


































Gak gak, masih TBC kok.

Double Update aja ya ?
Gak jadi Triple :))

Kalo nyampe 70 komentar aku triple update :")

© 2019, wakandaa__

Baby Boy | ɴᴏᴍɪɴ ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang