Neununddreißig

16.3K 1.6K 457
                                    

Tak terasa sudah 8 bulan 29 hari Jaemin mengandung anaknya dan besok adalah ke-9 bulannya Jaemin mengandung.

Jeno sudah benar-benar ketat dalam menjaga Jaemin. Sampai-sampai ia cuti kerja selama 2 Minggu hanya untuk menjaga Jaemin.

Oh, ya ! Jeno sudah kerja di perusahaan Ayah tirinya. Sebelumnya Jaehyun menawarkan dirinya untuk mengganti posisinya sebagai CEO hanya saja Jeno menolak, dia lebih memilih menjadi karyawan terlebih dahulu karena ia tidak ingin langsung menerima jadi sesuatu jadi ia memilih untuk menjadi karyawan dulu baru jika sudah terbiasa ia naik jabatannya ke CEO. Eitss tapi tidak langsung ya, secara bertahap.

Jaemin sedari tadi hanya memegang punggungnya. Ia merasa punggungnya sangat pegal padahal ia hanya pergi ke toilet tapi serasa mendaki gunung dengan membawa dua kantong beras.

Jaemin duduk di ranjangnya lalu merebahkan badannya yang benar-benar pegal itu. Lalu, ia mengusapkan perutnya dengan tangannya.

"Baby~ sepertinya kau tumbuh besar disana perut mommy jadi sangat besar seperti di pompa oleh nitrogen hahaha- AUCH ! Astaga, baby jangan menendang ku terlalu ker- AUCH ! AUCH ! DADDYYYYY !!!!" Jaemin tiba-tiba berteriak memanggil Jeno.

Brak !

"Kenapa sayang ?! Ada yang sakit ? Apa yang sakit ? Coba cepat tunjukkan ! Apa perlu ke rumah sakit ? Atau panggil dokter ? Apa kau akan melahirkan ?!!!!" Jeno bertanya dengan bertubi-tubi lada Jaemin sambil mengecek keadaan Jaemin.

"Ughh !!! Tidak apa-apa Daddy, aku memanggilmu karena- AUCH !" Jaemin memegang perutnya yang sakit.

"Kau kenapa sayang ?!"

"Ughh, Babynya menendang-nendang perutku tapi... Tendangnya seakan-akan seperti bergiliran gituuu." Ujar Jaemin.

"Ya... Kakinya kan ada dua sayang mungkin ia satu-satu tendangnya." Timpal Jeno.

"Mungkin iya..." Jaemin membenarkan ucapan Jeno.

"Eum... Honey, kira-kira kau akan menamakan Baby apa ? Sebenarnya aku sudah punya tapi... Aku pikir kau punya nama yang cocok dan bagus jadi kita pakai nama yang kau pilih saja." Ujar Jeno.

"Bagaimana dengan Soobin ? Entah kenapa aku sangat menyukai nama itu. Tapi aku juga mau tau nama yang kau punya apa ?" Tanya Jaemin.

"Aku... Aku suka dengan nama Beomgyu. Dulu Kakekku ingin menamai dengan nama itu hanya saja Papa(ayah Jeno yang dulu) tidak menyukainya jadi aku dinamai Jeno." Jawab Jeno sembari menidurkan dirinya di ranjang pas di samping Jaemin.

"Aku juga suka tapi... Sepertinya namanya sedikit familiar..."

"Familiar maksud mu apa ?" Jeni memiringkan kepalanya bingung.

"Ya... Seperti nama Sunbae yang pernah menyukaiku dulu. Kalau tidak salah namanya Mingyu hehe." Jaemin yang mengingat hal tersebut langsung tersenyum-senyum.

Jeno memasang wajah tak suka pada Jaemin, lalu memeluk Jaemin posesif.

"Aku tak suka jika kau membicarakan orang lain di depanku. Cukup si sialan Dino saja yang pernah membuatku kesal jangan tambahkan si Ningyu Ningyu itu." Ujar Jeno.

"Mingyu, Daddy Jenooo bukan Ningyu."

"Ya ya, terserah."

"Hahaha kau cemburu, yaaa." Jaemin mencubit pipi Jeno.

"Tidak."

"Jangan cemburu Daddy Jenoku sayaaaang aku hanya mencintaimu, menyukaimu, tidak ada yang lain."

"Hmm."

"Hahaha, ya sudah aku tidur saja ya... Aku sangat lelah Good Bye, Dad." Jaemin mengecup ujung hidung Jeno.

Baby Boy | ɴᴏᴍɪɴ ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang