Einunddreißig

18.1K 2K 539
                                    

Di sepanjang perjalanan pulang, mereka berdua(Jeno dan Jaemin) hanya diam saja. Mereka berdua larut dalam pikiran mereka masing-masing, dimana Jaemin memikirkan kejadian Dino yang mencubit pipinya dan Jeno yang memikirkan hukuman apa yng pantas untuk Jaemin yang telah mengingkari janjinya untuk menjauhi Dino.

Mereka pun sampai di rumah. Saat mereka sudah sampai di dalam rumahnya mereka tidak menemukan siapapun di rumahnya. Biasanya Taeyong ada di rumah dan akan menyambut mereka pulang. Jeno menatap Jaemin yang berada di sampingnya. Jeno tersenyum miring dan menarik Jaemin untuk pergi ke kamarnya.

Jeno menghempaskan tubuh Jaemin ke ranjang miliknya dan membuat Jaemin meringis kesakitan.

"Sudah berani melawan Hyungmu ini, hmm ?" Ujar Jeno sambil tersenyum miring.

"Ma-maksudmu apa, Hyung ?"

"Jangan pura-pura bodoh, memangnya aku tak melihatmu bersama Dino-dino itu ? mengusak rambutmu, mencubit pipimu. Senang sekali, ya." 

"A-aku ? Aku tidak, Hyung. La-lagipula Dino Hyung yang tiba-tiba datang menemuiku dan me-mengajakku pulang bersama. Ta-tapi aku tolak kok Hyung !" Ujar Jaemin takut-takut.

Jeno menatap Jaemin lamat-lamat. Mungkin saja ia berbohong, tapi sepertnya tidak. Dari nada bicaranya yang ketakutan itu ketahuan sekali itu jujur.

"Baiklah, Hyung percaya. Tapi..."

Jeno menggantung kalimatnya, mendekatkan tubuhnya pada Jaemin dan mencengkram pipi Jaemin kuat.

"...Jika kau berbohong dan seperti itu lagi, aku tidak akan segan untuk menghukummu. Camkan itu ! Kau boleh pergi ke kamarmu." lanjut Jeno, lalu mengempaskan cengkraman pada pipi adiknya itu.

|| Baby Boy — Nomin ||
©2019, wakandaa__

•Are You Okay ?•

Esok Harinya di SM High School.

"Good Morning Nan- AAAKH ! Apa yang terjadi Jaemin ?! Kenapa wajahmu pucat ?!" Tanya Renjun panik.

"Aku ? Aku tidak apa-apa Injunie." Jawab Jaemin sambil berusaha untuk tersenyum.

"Tidak mungkin ! Apa ini karena si brengsek Jeno ?! Dimana Jeno biar aku yang akan membunuhnya !" Saat Renjun membalikkan tubuhnya untuk menemui Jeno, tangan Renjun di tahan oleh Jaemin.

"Tidak Injunie, ini bukan salah Jeno hyung. Aku hanya tidak enak badan hari ini." Jelas Jaemin.

"Benarkah ? Bukan salah Jeno ?"

"Iya, benar Injunie."

"Baiklah, aku percaya. Jika ada yang sakit bilang, ok ?"

"Ok, Injunie."

Semakin lama, wajah Jaemin tamabah pucat dan kepala Jaemin tambah pusing. Sesekali Jaemin memegang kepalanya jika pusingnya muncul. Ia juga merasa mual. Apalagi sekarang pelajaran olahraga. Panasnya matahari sangat menyorot membuat kepala Jaemin semakin pusing. Dan...

Brakk !!

Jaemin Pingsan.


"Ughh." Jaemin melenguh saat tersadar dari pingsannya.

"Eh- apa ada yang sakit Jaemin-ah ?" tanya Renjun.

"Ani, tidak ad- huwe-" Jaemin langsung berlari menuju kamar mandi dan memuntahkan isi perutnya di dalam closet kamar mandi.

Renjun yang terkejut akan hal itu langsung masuk ke dalam kamar mandi.

"Jaemin ! Apa yang terjadi ?!"

Jaemin masih saja memuntahkan isi perutnya tetapi... Cairan itu bening seperti air.

Jaemin yang merasa pusing langsung terduduk di lantai kamar mandi. Ia memegang kepalanya yang berdenyut sakit itu.

Renjun menatap muntahan itu di closet. Ia merasa aneh. Jika itu muntahan kenapa warnanya bening ? Dia berpikir sampai akhirnya ia membulatkan matanya tak percaya. Tidak mungkin kan kalau Jaemin hamil ? Jika benar, anak siapa itu ?

Renjun mengangkat tubuh Jaemin dan menidurkannya ke ranjang UKS.

"Jaemin-ah..." Panggil Renjun.

"Hmm ? Kenapa Injun ?"

"Apa yang kamu rasakan saat ini ?" Tanya Renjun. Ia hanya memastikan jika Jaemin hamil atau tidak.

"Kepalaku sangat pusing, Injun-ah. Aku juga mual dan rasanya aku ingin makan jeruk yang asam." Jawab Jaemin

Mata Renjun membola saat mendengar jawaban Jaemin.

"Jaemin ! Kita harus ke rumah sakit sekarang !" Perintah Renjun.

"Untuk apa ? Aku hanya masuk angin saja." Ujar Jaemin.

"Tidak ! Turuti perintahku. Sekarang, ganti bajumu dengan jaket ini dan kita pergi ke rumah sakit sekarang." Renjun memberikan Jaemin sebuah Jaket miliknya dan Jaemin pun menuruti perintahnya.

Seoul Central Hospital.

"...Jadi bagaimana keadaannya, Dok ?" Tanya Renjun.

"Eum... Mungkin kalian tidak akan percaya tapi... Bolehkah saya bertanya ?" Sang dokter menanya balik kepada Renjun dan Jaemin dan dibalas dengan anggukan mereka berdua.

"Apa kalian sepasang kekasih ?" Tanya sang Dokter.

"Tidak, dok. Kami hanya berteman. Ada apa memangnya ?" Renjun sedari tadi berusaha untuk menepiskan pikirannya bahwa Jaemin itu hamil.

"Tapi... Masalahnya jika kalian bukan sepasang kekasih, anak di janin pasien Jung Jaemin anak dari siapa ? Karena Jung Jaemin dinyatakan hamil, dan usia kandungannya berumur 2 bulan." Jelas sang dokter.

"APA ?!"

TBC

Wayoloh, jadi itu anak Jeno apa anaknya para readers :v

So... Next ?

©2019, wakandaa__

Baby Boy | ɴᴏᴍɪɴ ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang