Fünfunddreißig

16.2K 1.8K 161
                                    

Double Update 🌚

Hari pun telah berlalu, hari pernikahan Jeno dan Jaemin pun sudah 100% terlaksanakan. 

Jaemin dan Jeno sekarang sedang tiduran di kasur mereka. Ya, karena mereka sudah menikah jadi kamar Jeno sudah menjadi milik Jaemin juga.

Bisa dibilang, mereka sangat lelah. Mereka lelah karena mereka harus menerima salam dari para tamu undangan.

Sebenarnya hanya teman serta rekan kerja sang Ayah yang diundang serta teman-teman dekat sang Ibu. Lagi pula tidak mungkin kan mereka mengundang teman-teman sekolah mereka. Bukannya di kasih selamat dan pujian, malah pembullyan dan hinaan yang di kasih.

Dan juga, jika kalian berpikir jika Chap ini ada adegan naenanya maka kalian harus membuang pikiran kotor kalian itu. Karena mereka sangat lelah dan Jaemin sedang mengandung muda tidak baik jika mereka melakukan sex dan mereka juga tidak menginginkan kejadian buruk menimpa anak mereka.

Sepertinya hanya sekarang ini saja tidak ada bagian NC tidak tau besok haha.

Tapi author tidak janji >,<

Okay serius.

Jaemin sepertinya sudah tertidur pulas dan Jeno memakluminya. Ia sangat tau jika istrinya sangat kelelahan. Sedari tadi Jaemin menanggapi semua tamu yang datang di pesta pernikahan mereka. Ia sangat tau jika sedari tadi Jaemin menahan mualnya.

Jeno mengusap Surai milik Jaemin lembut. Menatap wajah Jaemin bak malaikat yang ada di surga membuat Jeno tak lelah menampilkan senyum tampannya itu.

Di suatu sisi ia merasa menyesal karena telah menghamili adik tiri polos dan lucunya itu tapi suatu sisi ia merasa senang dan beruntung mendapat istri sebaik Jaemin, istri sesabar Jaemin, dan istri secantik Jaemin.

Lalu, Jeno berucap. "Aku sangat senang Jung Jaemin, sangat senang. Terima kasih sudah datang di kehidupanku dan menjadi istriku. Aku menyayangimu." Jeno mengecup kening dan bibir pink nan manis Jaemin.

Jeno menurunkan wajahnya ke perut Jaemin, lalu mengusap-usap perut Jaemin. "Baik-baiklah anakku, jangan membuat Mommymu lelah. Aku harap kau seorang laki-laki karena jika Daddy sedang tidak bersama Mommy kau bisa menjaganya. Daddy menyayangimu." Jeno  mengecup perut Jaemin yang sedikit membuncit itu.

"I love you Nana, I love you Baby Jung." Ujar Jeno sebelum menyusul Jaemin ke alam mimpi.

|| Baby Boy — Nomin ||
©2019, wakandaa__

•A suitable call•

"Good morning Mommy Jung, Good morning Baby." Sapa Jeno saat melihat Jaemin yang terduduk di ranjangnya.

"Ughh... Good morning Hyung." Sapa Jaemin balik sambil mengucak-ngucak(?) Mata Jaemin.

"Hey hey, jangan panggil aku Hyung lagi. Panggil aku Daddy." Ucap Jeno.

Jaemin menoleh ke arah Jeno.

"Eh ? Daddy ? Bukankah seharusnya hanya Baby saja yang memanggil sebutan itu padamu ?" Tanya Jaemin sambil mengerjap-ngerjapkan matanya.

"Lalu, kau maunya apa ?"

"Hyung saja."

"Tidak, tidak itu terlalu biasa. Bagaimana dengan Sayang ? Honey ?" Tanya Jeno.

"Sa-sayang ? Tidak ! Itu memalukan." Jaemin menutup wajahnya yang memerah.

Srek !

Jeno menindih tubuh Jaemin.

"Kau harus memanggilku dengan panggilan sayang atau apapun yang kau mau kecuali Hyung dan..." Jeno memberi jeda pada ucapannya laku mengecup leher Jaemin.

"...panggil aku Daddy ketika kita sedang berdua atau bercinta." Bisik Jeno di telinga Jaemin.

Jaemin sedikit bergidik geli saat Jeno berbisik di telinga Jaemin.

"Ba-baik Daddy."

"Good boy. Jadi kau ingin memanggilku apa ?" Tanya Jeno sembari melepas lingkungannya.

"Eum... Nono Hyungie ?"

"Tidak, tidak aku bilang tidak ada kata Hyung."

"Eum... Bagaimana dengan eum... Nono Oppa !"

Sret !

"Agh..." Geram Jeno.

"E-eh ? Ada apa Dad ?" Tanya Jaemin.

"Argh, kau harus bertanggung jawab Jaemin !"

"Maksud Daddy ? Bertanggung jawab ap— aaaaakkk !!!"

Brak !!!

TBC

Gantung :›

5 hehe🌚

Baby Boy | ɴᴏᴍɪɴ ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang