Oṣu Mẹsan »S2«

9.9K 795 170
                                    

"TIDAK !"

GREP !

"HEI ! APA KAU GILA, BUNUH DIRI BUKAN SALAH SATU CARA UNTUK— J-Jeno Hyung..."

"Nana... Ini kau Nana ?" Tanya Jeno yang masih tidak percaya dengan apa yang terjadi.

"J-Jeno Hyung.... Kenapa kau... Kenapa kau ingin bunuh diri hiks- kenapa ?!" Jaemin mulai menangis. Mengapa ia dan Jeno dipertemukan dalam keadaan Jeno ingin bunuh diri. Ia pikir, ia akan bertemu dengan Jeno dalam keadaan bahagia.

"M-maafkan aku tapi..."

"MOMMY !" Suara Beomgyu berteriak memasuki indra pendengaran Jaemin dan Jeno.

"Hé monsieur! pourquoi fais-tu pleurer ma Mommy— Daddy !" (Hei tuan ! Mengapa kau membuat Mommyku menangis—)

"Beomgyu ?"

Beomgyu hanya menatap Jeno lalu, menarik blazer milik Ibunya yang tengah menangis.

"Mommy, kenapa Mommy menangis ? Mommy jangan menangis. Sini, Ogyu usap." Ujar Beomgyu. Jaemin menggeleng lalu, mengusap air matanya dan tersenyum.

"Mommy tidak apa-apa sayang." Balas Jaemin.

"Mommy benar-benar tidak apa-apa ? Tuan ini tidak menyakiti Mommy, kan ?" Tanya Beomgyu lagi.

Deg !

Sedikit sakit rasanya bagi Jeno ketika anaknya itu memanggil Jeno dengan sebutan tuan, bukan Daddy lagi.

"Sayang, kenapa kau memanggilnya seperti itu ? Ia Daddymu."Ujar Jaemin sembari mengelus surai hitam legam milik Beomgyu.

"Tidak, Mommy... Daddy Beomgyu sudah tiada empat tahun yang lalu."

"Beomgyu !" Jaemin sedikit menaikkan suaranya.

"Tidak Jaemin, Beomgyu benar. Aku bukanlah siapa-siapa lagi." Jeno sekarang menatap Beomgyu dengan tatapan bersalahnya lalu, mengelus surai itu.

"Jaemin, seharusnya kau tidak perlu menarikku. Biarkan saja aku mati dan semuanya akan baik-baik sa—"

"TIDAK JENO HYUNG TIDAK !"

"Semua tidak akan baik-baik saja hiks- aku tidak baik-baik saja, anak-anak juga tidak hiks-" air mata Jaemin kembali turun.

"Mommy... Jangan menangis, maafkan Ogyu."

"Ogyu... Ini bukan salah Ogyu. Jaemin... Nana... Maafkan aku, jangan menangis."

"Aku tidak hiks- bisa..."

"Aku jahat dan aku sadar. Aku tak pantas bersama denganmu lagi. Lagipula kau sudah mendapatkan kebahagiaanmu. Lelaki itu akan membahagiakan dirimu dan anak kalian pasti akan membuat rasa sedihmu hilang." Ujar Jeno panjang lebar.

"Apa maksudmu, Hyung ? Siapa lelaki itu ? Anak kalian ?"

"Ya, lelaki dan anak yang bersama dirimu di dekat toko—"

"Itu teman Renjun dan anak itu bukan anak kami itu anak kita, Hyung."

Jantungnya bagaikan tak berdetak lagi.

"A-anak kita ?" Dua kata itu membuat Jeno seketika kehilangan akal.

"Aku hamil, Jeno. Saat aku sampai di sini, ternyata aku hamil."

"B-benarkah ?"

"Ya, Ogyu bukanlah anak bungsu kita lagi... Dia telah menjadi kakak, ya kan Ogyu ?"

"Eric lucu ! Ogyu akan menjaganya !" Kata Beomgyu.

"Eric ?"

"Namanya Eric, Hyung. Lucu, kan ? Bahkan ia mirip denganmu. Jeno Hyung, ayo kita pulang dan bertemu dengan Eric. Pasti ia sangat senang melihat Daddynya—"

Baby Boy | ɴᴏᴍɪɴ ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang