Fünf

34.3K 5.5K 433
                                    

Mau nanya ?

Pencet vote susah ya ?

Kalo susah, Gpp suka² kalian aja deh^^

Happy Reading guys :)

•••

Seperti biasa di pagi hari, Keluarga Jung sarapan bersama-sama.

Dan juga seperti biasa mereka hening tanpa suara.

"Jeno." panggil Taeyong.

"Ne, Eomma ?"

"Kau antar Nana ke sekolah ya ?" Pinta Taeyong.

Sebenarnya Jeno ingin sekali menolak, tapi itu tidak mungkin akan terjadi. Ia sayang sama Eommanya, selama hidupnya ia tak pernah membantah perkataan Eommanya.

"Bagaimana ? Kau mau kan Jeno ?" Tanya Taeyong memastikan.

Jeno menghela nafas, "baiklah, aku akan antar Jaemin."

Taeyong tersenyum lebar.

"Terima kasih sayangku." Taeyong mengecup pucuk kepala Jeno.

Jeno ikut tersenyum. Ia sangat suka jika di perhatikan seperti ini. Dan ini membuat Jeno tak ingin membagikan kasih sayang Eomma pada orang lain, walaupun itu adik kandungnya sendiri.

Jaehyun tiba-tiba berdiri dari tempat duduknya.

"Aku harus pergi ke kantor dulu." Ucapnya.

"Ada apa ? Tumben pagi sekali." Tutur Taeyong.

"Tiba-tiba ada meeting mendadak, maafkan aku tidak bisa menunggumu selesai sarapan" Jaehyun berkata dengan nada sedihnya.

"Itu tak masalah Sayang~ Kalau begitu akan ku ambilkan tasmu." Baru saja Taeyong ingin berdiri, Jaehyun sudah menghentikan Taeyong.

"Tak usah, lebih baik kau siapkan aku bekal."

"Baiklah." Taeyong langsung berdiri dan pergi ke dapur.

"Jaemin... Jeno... Jagalah Eomma kalian. Appa akan pulang lembur hari ini, jadi Appa tak bisa ikut makan malam bersama lagi" Jelas Jaehyun.

"Arrasseo Appa." Ucap Jaemin dan Jeno bersamaan.

Jaehyun terseyum.

"Sayang... Ini bekalmu. Ingat, jika punya waktu luang jangan lupa untuk beristirahat." Tegas Taeyong.

"Siap Capt !" Jaehyun hormat pada Taeyong.

Perlakuan Jaehyun membuat Jaemin, Jeno dan Taeyong tertawa.

"Sudah-sudah.... Pergi lah ke kantor. Nanti kau telat."

"Baiklah, sampai jumpa" Jaehyun mengecup bibir Taeyong lalu, ia mengusak rambut di kepala kedua anaknya.

|| Baby Boy - Nomin||
© 2019, wakandaa__

•Gumi ?•

"Sudah cepat turun !" Suruh Jeno.

Ya, Jeno jadi mengantarkan Jaemin sampai sekolahnya.

Tapi ia tidak membawa motor seperti biasa, mana mau dia pergi ke sekolah berdua dengan Jaemin naik Motor.

Big No !

Jadi, mereka naik mobil Eommanya.

Kenapa mobil Eommanya ?

Jika ia memakai mobil pribadinya, nanti kan akan ketahuan oleh siswa/i jika ia mengantar Jaemin.

Mau taruh dimana muka tampannya ?

"B-baiklah, terima kasih Jeno." Ucap Jaemin.

"Yayayaya, aku tak peduli." Jeno menurunkan Jaemin agak jauh dari gerbang sekolahnya.

Ia tak ingin di lihat oleh orang-orang jika ia yang mengantar Jaemin ke sekolah.

Maka dari itu, ia menurunkan Jaemin agak jauh dari gerbang sekolah.

Setelah menurunkan Jaemin, Jeno langsung menancapkan gas menuju sekolahnya.

Skip-

"Hei Jen !" Panggil seorang lelaki.

"Hm ?" Jeno hanya berdeham saja.

"Tumben sekali kau naik mobil, biasanya kau naik motor. Ada apa ?" Tanya pemuda itu.

"Eomma menyuruhku mengantar si anak sialan itu." Jawab Jeno.

"Hahaha, lagi pula... Aku rasa dia manis."

"Siap-siap saja. Akan ku beritahu Donghyuck, Mark" Jeno langsung jalan meninggalkan pemuda yang bernama Mark itu.

"Yak ! Dasar sepupu sialan !"

•••

Seperti biasa, Jika Mark dan Jeno berjalan bersama memasuki sekolahnya pasti siswa/i banyak yang mengerumuni mereka.

Siapa sih yang tidak suka dengan mereka ?

Gaya mereka yang keren, wajah yang tampan, benar-benar tipe para wanita dan juga Uke di sekolah.

Apalagi mereka itu berasal dari keluarga yang terpandang.

Benar-benar idaman.

Mereka pun masuk ke kelas mereka.

"Makeu~" seorang siswa berkulit Tan dan berpipi gembul itu berlari ke arah Mark.

"Hyuckie~" Mark memeluk tubuh Haechan dan juga Haechan membalas pelukan Kekasihnya.

Jeno yang melihatnya menjadi muak, ia sudah bosan melihat drama seperti ini.

"Menjijikan." Celetuk Jeno.

Mark yang merasa di hina langsung protes, "Yak ! Kau merasa jijik karena kau belum mempunyai seorang kekasih ! Awas saja jika kau sudah mempunyai kekasih dan kau berperilaku seperti ini, akan ku bunuh kau."

"Tenanglah Makeu~ biarkan saja dia, nanti dia juga kena karmanya atau mungkin dia tak akan punya kekasih sampai tua nanti." Ucap Donghyuck sambil terkekeh.

What ?! Hei, Jeno itu tampan tidak mungkin dia tak akan punya kekasih ! Banyak kok yang mengantri ingin menjadi kekasih nya. Hanya saja mereka bukan tipe Jeno.

"Eum... Mark Hyung, temani aku ke kantin ya ?" Pinta Donghyuck.

Mark mengangguk, "Kajja, Jeno ikutlah."

Jeno mengangguk, dia pun mengikuti sepasang kekasih itu.

Saat mereka di kantin, tiba-tiba Donghyuck berteriak.

"Eh ?! Gumi !"

"Gumi ?" -Jeno & Mark.

TBC

Makin lama makin aneh deh.

Kira-kira mau tetep di lanjutin gak ?

Tolong jawab ya...

© 2019, wakandaa__

Baby Boy | ɴᴏᴍɪɴ ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang