Mejila »S2«

7.3K 761 121
                                    

Maap pagi buta updatenya :')

.











.











.











.











.

Cklek !

Suara pintu terbuka mengalihkan atensi Jaemin dari televisi ke pintu utama rumah itu. Jaemin yang baru saja ingin menyambut Jeno ternyata sudah disambut terlebih dahulu oleh Jeno.

Jeno membawa seorang wanita.

Hatinya sungguh sakit tapi ia mencoba untuk menetralkan rasa sakit itu.

"Jeno ! Apa yang kau lakukan ? Mengapa kau menjadi seperti ini ?"

"Diamlah ! Biarkan aku bersenang-senang !"

"Jeno !" Panggilan Jaemin tak digubris oleh Jeno. Ia melenggang begitu saja dengan wanita yang berada di pelukannya itu.

Tapi... Ia merasa aneh dengan wanita itu. Karena sedari tadi wanita itu hanya menutupi wajahnya di dada bidang milik suaminya itu. Ia juga merasa tak asing dengan wanita itu.

"Huh... Aku harap kau baik-baik saja, Jeno Hyung. Tenanglah, kesempatanmu masih ada satu. Jadi aku tetap akan memaafkanmu."

Setelah mengucapkan itu, Jaemin langsung pergi menuju kamar miliknya dan Jeno. Tak lupa ia mengambil sebuah kemeja yang tak lain adalah milik Jeno dari lemarinya. Lalu, ia pun pergi tertidur.

"Aku merindukanmu, Hyung. Selamat tidur..."

⋘──◈ ∗⋅◈Baby Boy◈⋅∗ ◈──⋙

Pagi harinya. Seperti biasa, Jaemin akan menyiapkan sarapan untuk dirinya dan anak-anaknya, serta untuk suaminya juga. Dia juga sengaja memperbanyak makanannya karena, Jeno membawa tamunya semalam.

Tak lama, Jeno keluar bersama wanita yang ia bawa semalam. Wanita itu hanya memakai kemeja milik Jeno yang kebesaran di tubuh wanita itu. Wanita itu juga digendong ala bridal style oleh Jeno ke ruang makan.

Jaemin hanya tersenyum miris. Bisanya, ia yang akan diperlakukan oleh Jeno. Tapi, untuk kali ini mungkin tidak.

Setelah Jeno mendudukkan wanita itu pada kursi, Jeno pun pergi meninggalkan mereka. Jaemin yang melihat wanita itu duduk di depannya pun langsung tersenyum padanya. Wanita itu juga sedikit terkejut dan memasang raut tidak enak pada Jaemin.

"A-annyeonghaseyo." Wanita itu menyapa Jaemin sedikit membungkuk juga.

"Ne, annyeong. Kau tamunya Jeno Hyung, ya ?" Tanya Jaemin dengan senyum yang tak luntur dari wajahnya.

Dengan ragu wanita itu mengangguk. "N-ne..."

"Siapa namamu ? Kau terlihat cantik." Tanya Jaemin kembali.

"A-aku... Namaku Lami." Jawabnya.

"Berapa umurmu ? Kau terlihat masih muda."

"A-aku... Aku delapan belas tahun." Jawaban Lami membuat Jaemin terkejut.

'apa ?! Delapan belas tahun ! Apa Jeno sudah gila !' —Batin Jaemin.

Baby Boy | ɴᴏᴍɪɴ ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang