You are My Drugs || Part 1

58.7K 2.3K 92
                                    

Hy readers! Sebelum baca jangan lupa vote dulu ya lalu comment😉
.
.

Hy readers! Sebelum baca jangan lupa vote dulu ya lalu comment😉

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.
.
Semoga kalian suka!

***

Lexi POV

Aku tergesa gesa untuk segera pergi kekantorku, tapi belum sempat aku menaiki mobil. Anggi, sahabatku meneriaki namaku, "LEXIIIIIII" sungguh, itu membuat kaca mobilku hampir retak.

Aku pun menutup kembali pintu mobilku, dengan wajah malas, "Apaaa!?" tanyaku sambil mengeraskan sedikit volume suraku.

"Kau meninggalkanku, aku ikut!" kata Anggi sambil membuka paksa pintu mobilku dan naik dialamnya. Jika ia bukan sahabatku, sudah kuhujat dan kutinju muka mulusnya. Merepotkan saja, aku sudah terburu-buru dan sempat-sempatnya menumpang denganku.

"Ah, Ayolah Anggi... aku ada urusan penting, yang tidak harus kau ketahui, Ngii!" kataku pada Anggi yang masih duduk diam dikursinya. Namun, Anggi hanya tetap diam dan melipat tangannya didepan dada, menoleh dengan bibir cemberut kearahku. Yasudah, aku mengalah

"Yasudah, kau akan kuantar ke mall!" kataku pasrah, mana mungkin aku membawanya kekantor, Vedro pasti akan menginterogasiku selama 2 jam lebih.

"Hm,"Anggi hanya membalas dengan deheman khasnya ketika 'drama queen' –nya dimulai.

10 menit berlalu akhirnya aku sudah sampai dikantor, setelah menurunkan Anggi dimall tepatnya. Aku segera menuju ke loby dan mencari lift, lalu menekan angka 12, dimana tempat ruanngan Vedro berada.

"Kau datang akhirnya," kata Vedro, leader kami. Ia menatapku saat memaasuki ruangan rahasia, yang dimana hanya anggota FBI terpanggil yang boleh masuk untuk membahas misi rahasia.

"Hm...begitulah, jadi?" tanyaku padanya, to the point. Aku menarik kursi didekat meja, dan mendudukinya

"Dia akan datang kesebuah pesta milik Pak Weibert, dan unutngnya aku mempunyai undangan tersebut, jadi kau akan datang mewakiliku," ucap Vedro panjang lebar.

"Kau sudah tau kan wajahnya?" tanya Vedro dan aku membalas dengan anggukan, harusnya aku berkata tidak karena foto yang ditunjukkannya hanya dari samping, menampakkan hidung mancung, bibir yang siap dicium, dan kacamata hitam gelap menutupi matanya. Jadi, bagaimana aku bisa mengenalinya? Sungguh bodoh kau Vedro. Syukur aku tidak seperti itu.

"Ini undangannya," kata Vedro memberikan sebuah amplop berisi undangan, aku sedikit terkesan dengn amplopnya, tampak elegan walau hanya simple. Undangannya berisi pengangkatan CEO V.crop yang akan diserahkan Weibert kepada keponakannya.

crop yang akan diserahkan Weibert kepada keponakannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
You are My Drugs [END]Where stories live. Discover now