You are My Drugs || Part 30 [ Sunset with Psycho ]

19.5K 833 25
                                    

Kritik dan saran, serta typo comment langsung ya!

ENJOY!!!

PART 30 - SUNSET WITH PSYCHO

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.

PART 30 - SUNSET WITH PSYCHO

____________________

Hari semakin sore, Lexi dan Jex sekarang sudah berada di tepi pantai. Mereka duduk berdua menyaksikkan beberapa waktu ke depan-matahari akan tenggelam.

"Terimakasih, Jex."

Lexi menoleh sebentar ke arah jex yang tengah membaringkan badannya. Jex memejamkan matanya. Lexi yang mengira Jex tertidur mengalihkan arah pandangannya ke arah perut sixpack Jex. Pikiran liar Lexi mulai beraksi, memikirkan bagaimana rasanya mengelus perut liat milik Jex itu. Apalagi saat perut itu bertempelan dengan tubuh polosnya...

"Memikirkanku huh?" tanya Jex tiba-tiba. Jexmembuka matanya dan menatap jahil ke arah Lexi.

"Ah, tidak. Jangan percaya diri terlalu tinggi," ujar Lexi memalingkan wajahnya menutupi rona merah yang menyembur di pipinya.

Jex tersenyum jahil ke arah Lexi, perlahan ia mengambil tangan Lexi dan menaruhnya di atas perut liat pria itu. Sementara Lexi makin gugup saat Jex memainkan tangannya di perut pria itu. Rona merah di pipinya makin terlihat jelas.

"Apa kau suka?" tanya Jex.

Lexi yang sadar bahwa ia menikmati tangannya yang mengusap-ngusap perut Jex pun mengangkat langsung kedua tangannya.

"T-tidak."

Lexi kembali gugup. Sungguh dia merutuki kebodohannya sendiri mau menerima Jex yang mengambil asal tangannya. Sungguh memalukan!

Jex perlahan membenarkan posisinya yang awalnya duduk kini menjadi duduk.

"Akui saja jika kau menyukaiku, sweetie. Rona di pipimu itu tidak bisa membohongi hatimu."

Jex membisikkan kata-kata itu di telinga Lexi dengan penuh sensual. Nada suaranya menjadi rendah, dan serak-serak. Seolah ia menahan sesuatu. Lexi makin memerah, ia mencengkram tangannya.

Bodoh Lexi! Bodoh!

"T-tentu ti-tidak. K-kau saja yang terlalu percaya diri, lagipula siapa yang menyukaimu?" ucap Lexi menyembunyikan rasa yang bergejolak di dalam hatinya.

Jex perlahan menuntun tubuh Lexi untuk berada di pangkuannya. Lexi yang makin tegang pun hanya bisa meneguk salivanya dengan susah payah.

"Kalau seperti ini?"

Jex makin mengikis jarak antar mereka berdua. Jex melingkari tangannya di pinggang ramping Lexi. Jex menaruh dagunya di lekukkan leher Lexi, membuat hembusan nafas dari Jex makin membuat Lexi mencengkram lengannya sendiri.

"Maafkan aku, tapi aku bukan wanita murahan seperti para penggemarmu."

Lexi menarik lengan Jex dan menghempaskannya, Lexi juga membuat jarak antar mereka berdua. Kini keduanya berada dalam keheningan yang sama. Sama-sama canggung, dan sama-sama merasa tegang.

You are My Drugs [END]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz