You are My Drugs || Part 47 [ Ready? ]

16.6K 683 0
                                    

Hai para readers tercinta...sorry udah jarang aktif wkwkw. Sorry juga minggu lalu YAMD kagak update, banyak ulangan ehe.

Sebelum baca, jangan lupa tekan bintang pojok kiri bawah ya~

ENJOY!!!

PART 47 -- READY?

___________________

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

___________________

*maaf typo nya, tidak ada revisi di sini*

Gadis itu terbangun dari tidur nyenyaknya semalam. Ia menatap samping ranjangnya, namun tidak ada siapa-siapa. Ia kembali tersenyum mengingat kejadian semalam. Sampai entah mengapa ia kembali tidur seranjang dengan Jex. [jangan ambigu]

Lexi kembali mendapati surat manis dari Jex, dengan nampan berisi sarapan tentunya. Setelahnya, gadis itu langsung cepat-cepat membersihkan diri dan mengganti pakaiannya. Ia hampir saja lupa, hari ini ia harus berkumpul untuk mendengar penjelasan misinya dari Adrian.

Ia melirik seklias ke arah jam tangannya, 08.29 AM.

Shit! Jam 9 ia sudah harus di kantor. Dengan tergesa-gesa Lexi langsung mengambil barang-barang yang ia perlukan, serta menata rambutnya sedemikian rupa, dan menambahkan polesan make up yang tidak terlalu tebal.

Dengan cepat ia menuruni tangga sambil menentengi tas kecilnya. Tangan satunya memegang ponsel dan terlihat seddang mengetikkan pesan.

You: Aku akan pergi, jangan mencariku. Aku baik-baik saja.

Setelah mengirimya Lexi cepat-cepat keluar, namun penjaga mansion itu menghalanginya dan bertanya apa Lexi sudah minta izin pada Jex atau belum. Dengan segera Lexi langsugn mengangguk dan memperlihatkan ponselnya dengan sekilas, lalu ia sedikit berlali keluar gerbang. Di sana sudah ada taksi yang ia pesan sedari tadi.

"Cepetan ya, Pak."

Supir itu mengangguk dan memperceppat laju mobilnya. Tidak lama setelahnya Lexi sudah sampai di gedung kantornya, segera ia turun dan membayar ongkos taksi tersebut.

Dengan langkah yang tergesa-gesa Lex masuk dan langsung menaiki lift menuju tempatnya.

Ting!

Lexi keluar dari lift, dan langsung mengedarkan pandangannya dan mendapati orang yang ia cari.

"Kamila, mereka sudah berkumpul?"

Kamila yang menggunakan jas lab putihnya langsung mengangguk, "Ya, cepatlah Lexi."

Lexi pun melangkah dengan langkah lebarnya, menuju ruangan Mr.Adrian. saat ia membuka pintu, ia merasa sangat malu karena hanya dialah yang belum hadir. Di sana sudah terlihat Sea, Sean, Adrian, dan seorang lelaki yang tidak Lexi kenal –belum kenal maksudnya.

"Hehe...maaf."

Mr.Adrian langsung mengangguk dan mempersilahkan Lexi duduk di bangkunya sebelum melanjutkan penjelasannya. Lexi sudah menebak bahwa ia akan mendapati pandangan mecurigakan dari Adrian.

"Kenapa kau terlambat?" Sea berbisik ke arah Lexi.

"Hehe, aku telat bangun." Setidaknya ia berkata jujur.

Lexi pun segera membenarkan posisinya dan mendengarkan penjelasan Adrian tentang misi mereka selanjutnya.

"Jadi..."

***

Selesai penjelasan Adrian yang panjang lebar, akhirnya mereka dipersilakan keluar dan melanjutkan pekerjaan masing-masing. Kali ini Lexi mendapti misi untuk menyelidiki sebuah penemuan aneh yang Adrian temukan. Adrian menyuruh Lexi, Sea, Sean, dan Nathan –nama lelaki yang Lexi baru kenal untuk menyelidiki siapa yang membuat penemuan aneh tersebut.

Lexi yang melihat penemuan aneh yang dimaksud Adrian pun ikutan kaget bersamaan dengan agent lain. bagaimana tidak aneh saat kau melihat aquarium atau lebih tepatnya tempat di laboratium penuh dengan air, menampakkan sebuah spesies berbentuk lonjong dengan satu mata. Belum lagi dengan penjelasan Adrian yang berkata spesies itu bisa membunuh orang dalam satu sentuhan, tubuhnya mengandung beberapa zat berbahaya –kata Adrian sehingga dapat membunuh dengan cepat.

Korban spesies itu kini sedang Lexi amati. Korban itu baru saja di selidiki oleh Kamila. Kamila mengatakan bahwa jaringan-jaringan darah korban tersebut mengalami peningkatan drastis, Kamila juga menjelaskan jantung korban berdegup sangat cepat, sehingga membuat jantung itu seperti 'meledak' dan berhenti. Itu katanya.

Lexi menatap kasihan pada korban di depannnya ini. Seorang wanita dengan kulit sawo matang, serta rambut cokelat. Kamila belum tahu apa yang menyebabkan spesies itu bergerak cepat dan bisa membunuh. Kamila sedang menyelidikinya bersama teman lelakinya.

"Sudah memandanginya? By the way, Sean mendapat sesuatu," Sea tiba-tiba masuk ke lab dan menepuk bahu Lexi, untuk menyadarkan Lexi dari pikirannya.

"Apa?"

"Kemarilah," Sea mengajak Lexi pergi ke tempat Sean berada. Bisa dikatakan Sean seperti Gevin, ia bisa menjadi hacker dan melacak semua informasi dan bisa menjadi agent yang langsung menyerang seperti Lexi dan Dean. Ah, mengingat itu Lexi menjadi kangen dengan teman-temannya.

Lexi memasuki ruangan Sean di dahului oleh Sea yang sudah berada di samping Sean sambil menopang tangannya dan mengintip ke komputer di hadapan Sean. Lexi melangkah menuju belakang Sean.

"Aku mendapat rekaman di salah satu lab, yang ku duga ulah dari semua ini," ucap Sean sambil memutar video rekaman cctv itu.

Lexi mengernyit heran, di video itu terdapat beberapa orang yang menggunakan jas lab berwarna putih –seperti seragam mereka. Di sana Lexi melihat ada dua orang yang sedang menatapi kotak besar –seperti aquarium berisikan air, di dalam situ terdapat spesies berbeda dengan sebelumnya. Kemudian, beberapa detik selanjutnya aquarium itu mengeluarkan asap. Berakhir

"What!?" Lexi belum puas memandanginya. "Mereka sungguh kejam."

"Ya, they are," Sea menekan tombol ulang, namun memperlambatnya dan sedikit memperbesar sampai Lexi bisa melihat jelas baju yang dikenakan kedua orang tersebut.

"Berhenti." Lexi menyuruh Sea untuk mem-pause video tersebut. Kemudian Lexi memperbesar gambar itu, sampai ia melihat logo di saku jas lab putih tersebut.

"That's it. Kau bisa mencari perusahaan itu bukan, Sean?" ujar Lexi memperlihatkan logo itu yang tampak kabur saat gambarnya diperbesar. Sea dan Sean terperangah dengan ketelitian Lexi.

"Kau akan mendapatnya, 30 menit kedepan," Sean langsung mnegotak-atik komputernya. Sementara Lexi dan Sean duduk di sofa yang ada di ruangan itu. Menunggu Sean memberikan informasi tentang perusahaan tersebut.

"Dapat!" seru Sean sambil menyandarakan tubuhnya di kursi dan merenggangkan otot-ototnya.

"Logo ular dan tiang adalah apotik, namun ditambahkan dengan gambar bintang di tengah-tengahnya. Perusahaan itu berada di __"

BERSAMBUNG....
__________________

Jangan lupa vote + comment yaa

6 November 2019

SWIPE UP FOR NEXT CHAPTER
_______________

You are My Drugs [END]Where stories live. Discover now