You are My Drugs || Part 31 [ Thanks to Waffle ]

19.1K 856 8
                                    

Hai-hai readers, jumpa kembali, wkwkwk--berasa udah lama banget. Maaf ya, kemarin lupa update, keenakan kangen-kangenan sama instagram nih, aowkwkwk. Yaudah, kabar baik untuk hari ini, author bakal DOUBLE UP!!! + besok lanjut update lagi, kurang baik apa coba.

Langsung saja, kritik + saran + typo langsung comment ya!

ENJOY!!!

PART 31 - THANKS TO WAFFLE
_

___________________


Lexi membuka matanya perlahan—mengucaknya pelan. Sinar matahari pagi menembus jendela kamar mereka, sehingga Lexi terbbangun karena sinar itu menusuk tajam manik cokelat terangnya.

Lexi merenggangkan otot-ototnya dengan posisi yang masih terlentang. Sedetik kemudian ia menyadari sesuatu, ia melihat ke arah perutnya. Terdapat tangan besar yang sangat Lexi kenali di sana. Lexi langsung menipiskan bibirnya—melototkn mata dan menoleh ke arah Jex yang memeluk dirinya.

Holy shit! Batin Lexi saat ia kembali menyadari bajunya sudah berbeda dari kemarin. Belum lagi Jex yang bertelanjang dada di sampingnya.

Lexi buru-buru langsung mengangkat tangan Jex dari perutnya dan menjauhkannya dari Lexi. Namun, saat Lexi memegang tangan besar itu. Tiba-tiba Jex menariknya dan membawa Lexi ke dalam dekapan Jex. Lexi yang tidak siap—akhirnya menubruk dada bidang itu. Namun, semua itu langsung ia abaikan saat Jex memeluknya erat—bagaikan Lexi adalah guling kesayangannya. Dagu Jex tiba-tiba menempel pada kepala Lexi, menandakan Lexi tidak bisa kemana-mana lagi. Tubuhnya telah terkunci oleh tubuh besar Jex.

"J-Jex?" tanya Lexi hati-hati—kedua tangannya berada di depan dada lelaki itu. Sehingga Lexi bisa merasakan betapa kokohnya dada Jex—itu kembali membuat pipinya merona.

"Hm."

"Lepa—"

"Diamlah. Aku sudah nyaman dengan posisi ini."

Lexi pun mengurungkan niatnya untuk menyuruh Jex melepaskannya saat Jex menjawabnya dengan nada berat dan sexy itu. Dan dengan berjalannya waktu, Lexi kembali tertidur di dalam dekapan Jex.

09.05 AM

Lexi membuka matanya saat ia merasakan tidak ada lagi yang memeluknya. Ia menolehkan kepalanya mencari-cari Jex di setiap sudut kamar itu. Bodoh! Seharusnya ia tidak tertidur lagi saat Jex mendekapnya.

Perlahan Lexi membuka selimut yang menutupi dirinya dan bangkit dari tempat tidur—menuju kamar mandi untuk membersihkan wajahnya terlebih dahulu. Saat sedang bercermin, ia kembali memikirkan satu hal. Lexi menatap ke arah pakaiannya dari pantulan cermin

You are My Drugs [END]Where stories live. Discover now