You are My Drugs || Part 11

24.8K 1.1K 18
                                    

Hai-hai readers! Sebelum baca jangan lupa vote+comment ya!! Kalau ada typo atau saran langsung comment di paragraph langsung ya!
.

Hai-hai readers! Sebelum baca jangan lupa vote+comment ya!! Kalau ada typo atau saran langsung comment di paragraph langsung ya!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.
Semoga suka!

***


"Sepertinya, kalian terlihat semakin dekat," kata Anggi pada Lexi. Mereka tengah berada di kantin sambil memakan bekal mereka masing-masing.

"Ya, begitulah. Sepertinya, aku mulai membuka hati untuknya," balas Lexi menutup kebenarannya. Anggi pun mengangguk mengiyakan.

"Jika ia berbuat macam-macam, bilang aku. Aku berada dipihakmu," kata Anggi menatap serius wajah Lexi, Lexi sontak terkekeh. Ia tidak percaya jika Anggi akan melawan iblis tampan itu.

Kau belum tau apa-apa tentangnya Anggi, batin Lexi.

"Tentu saja, dia tidak berani macam-macam denganku," balas Lexi dengan tenang, sambil melahap bekal yang Lexi bawa.

"Kau tertawa disini, tapi saat mengalaminya kau menangis berhari-hari," sarkas Anggi sambil melahap makananya, sontak membuat Lexi tertawa kuat.

"Hey, sejak kapan seorang Lexi menangisi seorang pria?" kata Lexi sedikit sombong.

"Kau saja tidak pernah berpacaran," balas Anggi. Membuat Lexi terdiam seribu bahasa. Keheningan itu membuat Anggi malah tertawa terbahak-bahak dengan tingkah Lexi yang sudah tidak bisa mengucapkan kata-kata.

Benar kan? Apa yang dikatakan Anggi memang benar. Lexi belum pernah dekat dengan pria manapun, apalagi sampai berpacaran. Tentu saja itu membuat Lexi tidak pernah menangisi pria manapun.

***

"Tuan, sepertinya keluarga Victor akan mulai melakukan penyelidikan terhadap kematian anak mereka," kata Ken pada Jex.

Jex memutar tempat duduknya, yang semula menghadap kaca besar kini, sudah berhadapan dengan Ken.

"Kau sudah membersihkan semua nya kan? Jadi, kenapa takut?" Jex balik bertanya pada Ken.

"Bukan masalah sudah dibersihkan apa tidak tuan, tapi jalang itu tidak sepenuhnya tidur. Ia melihatmu membunuh Victor, sehingga ada kemungkinan ia akan angkat bicara," jelas Ken pada Jex yang membuat Jex mengeryitkan dahinya.

Sebenarnya, Ken ingin bilang pada Jex bahwa perempuan bernama Emiliy yang ada di dalam lokasi kejadian tidak sepenuhnya tidur dari kemarin-kemarin. Karena saat Ken melirik ke arah Emily, Emily sedang membuka sedikit matanya. Dan itu tepat saat Jex sedang menyiksa Victor. Setelah melihat itu, Ken pun bergegas ke arah Emily dan langsung menutupi arah pandang Emily.

Ken ingin mmenceritakannya pada Jex. Tapi melihat tuannya selalu sibuk dengan Lexi, makanya Ken tidak berani mengganggu.

Jex menghela nafasnya, "Berikan aku alamatnya, akan kubuat ia menutup mulut selamanya," kata Jex dengan sumringah kecil di wajahnya. Ken pun mengangguk dan memberikan alamat apartment Emily pada Jex.

You are My Drugs [END]Where stories live. Discover now