You are My Drugs || Part 27 [ Sunset Memory ]

19.2K 795 11
                                    

Hai-hai readers-ku tersayang! Kembali lagi bersama--apaan dah, kayak yutubers aje ye. Langsung cus aja bacanya! Jangan lupa vote-nya ya!

Kritik, saran, dan typo langsung comment ya~ without bullying.

ENJOY!

PART 27 - SUNSET MEMORY

____________________

Setelah Lexi mengganti baju keluarnya dengan baju santai, ia pun beranjak keluar. Tidak lupa, setelah mencuci muka berminyaknya tentunya.

Tidak diduga, El menunggu Lexi sedari tadi. Penampilan El sudah berubah menjadi lebih santai.

"Ternyata memang benar jika wanita lama untuk berdandan," ejek El berbalik— seolah-olah menyuruh Lexi untuk mengikutinya. Lexi pun mengikuti El dengan raut wajah merendahkan.

"Cih, aku berbeda asal kau tahu!" balas Lexi kesal. Sementara El hanya terkekeh pelan sebelum akhirnya mereka memasuki lift bersama. Di dalam lift tidak hanya mereka berdua, namun ada seorang wanita paruh baya di dalamnya.

Lift pun beranjak turun ke lantai 3 tempat di mana taman itu berada. El pun keluar bersamaan dengan Lexi yang mengikuti di belakangnya. Tidak lupa dengan nenek itu yang nyatanya juga pergi ke taman.

Lexi pun segera mencari tempat duduk andalannya.

"Apa kau tidak mau melihat ke bawah?" tawar El. Lexi pun menggeleng. Bukan karena ia takut ketinggian, namun ini masih cukup rendah untuk melihat kota dibawah. Lexi lebih suka untuk melihatnya dari lantai atas. Dengan begitu pemandangan kota Madrid lebih terlihat jelas.

"Baiklah..." jawab El beranjak duduk beberapa senti dari tempat Lexi. Lexi pun hanya memposisikan dirinya untuk berbaring bersandar pada bangku taman itu.

El sendiri sudah bingung untuk mencari topik yang bagus untu dibahas.

"Berapa umurmu, El?" tanya Lexi tiba-tiba masih dengan mata tertutup berbaring mendongakkan wajahnya pada langit menjelang malam.

"22. Kau?" jawab El balik bertanya pada Lexi. Seharusnya ia tidak perlu bertanya karena ia sudah tahu umur lexi. Namun, untuk tidak membuat Lexi curiga karena dirinya. Ia memutuskan untuk pura-pura tidak tahu.

"21...kita beda setahun kau tahu," ujar Lexi yang mulai bersemangat untuk bercerita. Lexi yang awalnya menyenderkan kepanya di bangku taman itu mulai meluruskan posisi duduknya menghadap El.

"Ya aku tahu. Kau seperti bersemangat saat tahu umurku. Kau pikir aku om-om tua hidung belang apa?" tanya El berusaha untuk mencairkan suasana.

Lexi pun terkekeh, entah mengaap moodnya kembali bangkit.

"Sejak kapan kau berada di Madrid, El?" tanya Lexi kembali.

Ingin sekali El mengatakan bahwa ia berada di Madrid bersamaan dengan datangnya Lexi di madird. Namun, tidak mungkin kan ia mengatakan itu.

"Ah, sekitar setahun lalu mungkin," jawab El bohong. Lexi pun mengangguk-ngangguk.

Suasana di sana kembali hening. Lexi menfokuskan pandangannya pada matahari yang hampir terbenam seluruhnya di ufuk barat. Lexi bisa melihat dengan jelas warna langit yang perlahan mulai menggelapkan diri mereka.

"Indah bukan?" gumam Lexi yang bisa didengar oleh El.

"Ya, semua ciptaanNya tidak ada yang tidak indah," jawab El tersenyum memandangi wajah cantik Lexi dari pantulan sunset.

Lexi kembali mengalihkan fokusnya dari pemandangan sunset itu. Ia kembali teringat dengan masa kecilnya.

"Aku masih ingat saat pertama kali aku melihat sunset..." kata Lexi membuat El memfokuskan dirinya untuk mendengar cerita Lexi.

You are My Drugs [END]Where stories live. Discover now