You are My Drugs || Part 5

32.7K 1.6K 51
                                    

Hai hai, sebelum baca jangan lupa vote ya!
.

Hai hai, sebelum baca jangan lupa vote ya!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.
Semoga sukaa!

***

⚠️*Agak mainstream*⚠️

Tepat pukul 02.00 AM Jex serta orang-orang suruhannya termasuk Ken sampai di gedung pencakar langit, milik Victor.

"Lakukan seperti apa yang kusuruh," pintah Jex, anak buahnya pun mengangguk dan mulai pergi keposisi masing-masing. Sedangkan Jex, ia pergi disusul ken dibelakangnya menuju lantai 20.

Malam ini Jex ingin bermain dengan musuhnya. Ia lengkap memakai kaus hitam serta celana hitam dibalut dengan cardigan senada, tidak lupa dengan kacamata hitam yang makin melengkapi gayanya.

Ting.

Mereka sudah sampai dilantai 20. Jex tau bahwa Victor tidur disini bersama jalangnya. Ia punya kamar khusus diruangannya.

Yang mana, nanti akan menjadi saksi bisu dari aksi Jex.

Jex dan Ken masuk ke dalam ruangan Victor. Kemudian beranjak sampai kedepan pintu kamar rahasia milik Victor. Di samping pintu tersebut ada kotak yang akan membukakan pintu jika Jex berhasil memasukkan sandi. Sandi suara juga sidik jari.

Namun, anak buah Jex sudah lebih dahulu meretas keamanannya. Sehingga Jex tidak perlu repot-repot mengatur nada suaranya seperti Victor. Ia cukup membuka pintu itu saja.

CEKLEK.

Pintu tersebut terbuka. Menampilkan kamar bernuansa abu-abu dan putih. Terkesan minimalis dan maskulin. Diranjang sana, terdapat seorang wanita milik Victor yang sedang terlelap bersama Victor. Sama-sama menggunakan selimut untuk menutupi tubuh mereka.

"Singkirkan jalang itu, Ken," pintah Jex yang langsung dituruti oleh Ken. Ken membawa wanita yang hanya mengenakan selimut itu untuk berbaring disofa.

Dan terpampanglah tubuh Victor. Bertelanjang dada dan hanya menggunakan celana jeans selutut. *Jan mikir aneh2

Jex berjalan mendekat kearah Victor. Perlahan, ia mengeluarkan pisau dari balik cardigan miliknya. Pisau itu mengkilap sempurna, menandakan betapa tajamnya pisau itu jika mengenai kulitmu.

"Jangan pernah main-main denganku Victor," desis Jex kemudian mulai menggores leher Victor, memercikkan darah segar yang mengalir bersmaan dengan erangan Victor.

Jex kembali menggores leher Victor dengan pisaunya, kemudian menggores muka Victor, "Bangunlah Victor," bisik Jex. Ia senang jika musuhnya melihat apa yang ia lakukan. Raut wajah ketakutan sangat menambah kesenangan tersendiri bagi Jex.

"Arghhh," rintih Victor terbangung sambil memegangi lehernya yang berdarah, Victor lebih kaget saat melihat seorang pria memegangi asing yang tengah memegangi pisau,

You are My Drugs [END]Where stories live. Discover now