You are My Drugs || Part 13 [De Ja Vu?]

25K 1K 23
                                    

Hai hai! Thankyou buat vote nyaa di part sebelah, tumben cepet yaa? Sebelum baca jangan lupa vote dulu ya...kalau ada typo+saran langsung comment ya...
.

kalau ada typo+saran langsung comment ya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.

Semoga sukaa!!

***

Pria itu sedari tadi hanya berkutat dengan berkas-berkas yang menumpuk di mejanya. Hanya untuk mengalihkan perhatiannya dari gadis itu.

Tak Tak Tak

Suara langkah kaki terdengar mendekat ke arah meja pria itu, dan berhenti di depan meja pria tersebut.

"Jex, sepertinya kau akan mempunyai musuh baru," kata Ken pada Jex. Jex yang sedari tadi mengerjakan berkas-berkasnya harus berhenti karena mendapat berita baru dari Ken.

"Jelaskan," pintah Jex yang kemudian memposisikan dirinya untuk mendengar penjelasan dari Ken. Ken pun mengangguk sebentar, sebelum mengatakannya pada Jex.

"Anak dari pria yang pernah kau bunuh," kata Ken.

"Sudah banyak yang pernah kubunuh jadi aku melupakan mereka, sebutkan saja namanya dan alasannya," kata Jex santai.

Setelah mendengar penjelasan panjang lebar dari Ken, Jex pun menunjukkan smirk kecilnya lalu menyuruh Ken untuk keluar. Ternyata, seroang lelaki muda yang akan menjadi korbannya selanjutnya.

***

Lexi yang berada dalam mobil Jex menuju Universitas hanya bisa diam tidak tahu mau membahas apa. Yang pasti, ia sedang berpikir untuk mencari pria bernama Antony. Ia yakin, ia pernah bertemu dengannya sebelumnya.

Jex yang tahu Lexi sedang memikirkan sesuatu pun menanyakkannya pada Lexi, "Apa yang kau pikirkan sedari tadi?" tanya Jex menoleh ke arah Lexi yang tengah menghadap lurus ke depan dengan posisi kedua tangan memeluk tas miliknya.

Lexi lama tidak merespon. Sepertinya Lexi memang sedang memikirikan sesuatu yang di luar kata seirus, pikir Jex.

Jex pun memegang tangan Lexi yang berada di atas tas milik Lexi, yang membuat Lexi tersentak sambil menolehkan tatapannya ke arah Jex, "Sedari tadi aku memanggilmu, dan kau mengabaikanku," ujar Jex pada Lexi, membuat Lexi membuang pandangannya keluar jendela.

"Ah, tidak ada, dan bukan urusanmu, Jex," jawab Lexi yang masih terus membiarkan tangannya dipegang oleh Jex. Lexi suka dengan hangatnya pegangan Jex, sehingga Lexi bisa betah dipegangnya.

Jex pun tidak merespon kembali, dan terus menyetir ke depan sambil tangan kanannya memegang erat kedua tangan yang berukuran kecil digenggamannya.

You are My Drugs [END]Where stories live. Discover now