You are My Drugs || Part 29 [ The Beach ]

18.3K 814 12
                                    

Hai-hai, berasa lama ya updatenya? wkwkw. Terimakasih yang masih setia buat nungguin! Langsung baca aja--setelah vote maksudnya...

Kritik+saran+typo langsung comment aja, maklum masih amatir.

Kritik+saran+typo langsung comment aja, maklum masih amatir

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

ENJOY!!!

PART 29 - THE BEACH
____________________


"Hmm..." erang Lexi. Ia perlahan membuka matanya, yang pertama kali ia lihat adalah jalanan. Ia pun segera membenarkan posisi duduknya—melihat ke sekelilingnya dan menadapati Jex yang masih menyetir gagah.

"Kau sudah bangun. Sedikit lagi kita sampai," ucap Jex tanpa melirik ke arah Lexi. Lexi yang masih mengumpulkan nyawanya hanya mengangguk sekilas. Ia pun menarik tuas untuk membenarkan posisi kursi mobil agar menjadi lebih tegak.

"Berapa menit lagi?" tanya Lexi—mengambil ponsel di dalam tas miliknya.

Jex melirik sekilas ke arah jam di mobilnya. "20 sampai 30 menit lagi kurasa."

"Lama sekali..." ucap Lexi, ia pun membanting badannya—menyandar ke kursi mobil.

Keheningan pun menyelimuti mobil tersebut, sebelum akhirnya Lexi angkat bicara.

"Aku putar lagunya, ya," ucap Lexi—meraih tombol on/off di layar yang tertempel di mobil Jex. Dengan cepat, Lexi menyambungkan kabel dari layar itu dan menyambungkannya dengan ponsel Lexi. Lexi pun memilih lagu yang akan ia putar melalui ponselnya.

Suasana di mobil itu kembali mencair saat mendengar lagu yang diputarkan oleh Lexi. Beberapa menit kemudian Jex memberhentikkan mobilnya, "Sudah sampai."

Lexi pun bangkit dan menegakkan posisi duduknya. "Kita di mana?"

"Lihat saja nanti," ucap Jex sambil membuka pintunya. Diikuti oleh Lexi yang juga membuka pintunya.

Mereka berdua berjalan menyusuri pintu masuk itu. Sepertinya tidak ada orang, suasana disini sangat sepi. Pikir Lexi. Sedetik kemudian ia menoleh ke arah Jex.

"Aku sudah membooking nya," ucap Jex seakan tahu isi pikiran Lexi yang bingung dengan sepinya lokasi disini. Lexi pun mengeryitkan matanya.

"Sombong," ucap Lexi ketus. Jex yang merasa tersindir pun melirik Lexi dengan tatapan membunuhnya.

***

Mereka bedua sampai di sebuah rumah yang terbuat dari papan kayu. Sederhana memang, tapi saat Lexi memasuki rumah itu, ia terpenganga lebar saat melihat interior di dalamnya, simple tapi mewah. Lexi pun berjalan lebih dulu dari Jex untuk menjelajahi rumah ini.

Rumah ini terdiri dari dua kamar, ruang tamu, satu kamar mandi, ruang makan. Interior mewah dan simple membuat siapa saja yang memasukinya akan merasa dimanjakan dengan interiornya. Bahkan kamar mandinya pun dilengkapi dengan bathup dan shower.

You are My Drugs [END]Onde histórias criam vida. Descubra agora