You are My Drugs || Part 28 [ The Trip ]

19K 814 13
                                    

Cie, dapat double up ihiy! Udah double up jangan lupa vote-nya ya...lope"

Kritik, saran, typo comment ya~ without bullying.

ENJOY!

PART  28 - THE TRIP

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

PART  28 - THE TRIP

____________________

Pagi ini Lexi dikabarkan bahwa ia diliburkan. Bukan hanya dia saja, namun setiap secret agent FBI diliburkan. Alasannya? Mudah, belum ada misi yang harus mereka selesaikan. Itu artinya Madrid sedang baik-baik saja bukan? Dan itu pertanda baik bagi para agent lainnya.

Dan sepertinya Lexi tidak punya alasan lain lagi untuk menolak ajakan Jex. Dari tadi malam ia sudah akan memberikan alasan ini pada Jex. Karena pikir Lexi, ia masih bekerja ke kantor. Namun rupanya tidak, Kamila tadi pagi baru menyampaikan pesan dari Mr.Adrian bahwa para agent akan diliburkan terlebih dahulu.

Tapi, ia masih bisa memakai alasan itu untuk menolak Jex bukan? Lagipula Jex tidak tahu jika hari ini ia diliburkan.

Niatnya hari ini, Lexi akan pergi ke taman seperti biasanya. Untuk bersantai dan menghirup udara segar di pagi hari. Bukankah itu menyehatkan?

Namun, niat itu harus hancur lebur saat mendapati Jex yang udah berada di depan pintu apartmentnya. Kenapa pagi-pagi ini ia sudah disuguhkan dnegan pandangan lelaki tampan di depannya ini?

Ya, memang benar Lexi mengakui bahwa Jex tampan. Sangat tampan malah. Bahkan Lexi smepat berpikir dua kali, apakah benar ia adalah psikopat?

"Hei, sudah puas menatapku?" suara yang sangat Lexi kenali itu berbisik tepat di telinga Lexi. Sehingga hembusan nafas meniup telinganya, membuat sensasi tersendiri bagi Lexi.

Buru-buru Lexi segera memalingkan wajahnya yang merona karena terangkap basa menatapi Jex. Jex hanya terkekeh pelan melihat pemandangan di depannya ini.

"Mukamu sudah semerah tomat kau tahu. Dan mengapa kau tidak mengganti bajumu wahai Lexi? Apa kau mau aku yang—"

BUG

Lexi meninju perut sixpack Jex. Membuat lelaki meringis kesakitan karena tinjuan Lexi.

"Sekali lagi, pukulan ini akan berada di bawah perutmu, Tuan psikopat!" ancam Lexi. Jex yang mendengarnnya bergidik ngeri. Lexi hanya main-main saja bukan? Sungguh ia tidak membayangkan Lexi akan sekejam itu pada masa depannya.

"Iya iya. Hari ini bukannya aku telah menyuruhmu untuk bersiap?" tanya Jex msauk ke dalam apartment.

Lexi memutar bola matanya jengkel, "Hari ini aku bekerja, Jex. Apa kau tidak tahu ini hari apa?" bohong Lexi melipat kedua tangannya di depan dada.

"Hei kau tidak bisa bohong padaku, sweetie. Aku tahu dari Kamila kalau kau hari ini free," ujar Jex. Lexi membeku seketika. Kamila tidak memberitahukan identitas Lexi sebagai seorang secret agent kan? Tapi, Jex juga sudah tahu bukan? Ini bukan rahasia lagi sekarang.

"Jadi, kau harus mengikutiku sekarang, Lexi. Berani-beraninya kau berbohong padaku!" ketus Jex. Lexi yang menatapnya hanya menatap geli pada tignkah Jex yang sudah seperti anak-anak.

"Enak saja! Aku tetap tidak akan mendengarmu Jex!" ketus Lexi masih melipat keuda tangannya di depan dada.

"Zzz...really? Kau masih keras kepala juga? Kalau begitu aku yang akan menggantikan bajumu," ujar Jex sambil menunjukkan sumringah nakalnya pada Lexi.

Sementara Lexi hanya bisa menahan amarahnya yang sudah di ubun-ubun dan siap untuk meledak. Dengan hati yang berat, Lexi mengambil beberapa bajunya dari lemari dan beranjak ke kamar mandi.

"Nah, senang rasanya kau menurut," ucap Jex memperhatikan Lexi yang berjalan ke arah kamar mandi. Jex pun melirik ke arah kursi di ruang tamu. Segera saja Jex beranjak mendekat dan mendudukinya.

***

Lexi sudah siap dengan pakaian santainya. Jex sekarang sudah berada di sampingnya, membawa mobil sport miliknya rupanya. Namun, mobil ini telrihat berbeda dari mobil-mobil sebelumnya. Ya, tentu saja karena ia kaya.

"Kita akan pergi kemana, Jex? Jangan bilang kau akan menculikku," kata Lexi masih dengan nada ketus. Jex hanya tersenyum melihatnya.

"Rahasia. Sudah kubilang ini akan menjadi hari yang panjang bagimu, Lexi. Maskudku, sweetie," ujar Jex yang kemudian melajukkan mobilnya menjauh dari apartment. Dan menjauh dari lelaki yang sedari tadi memperhatikkanya. Jex bisa melihat jelas raut cemburu lelaki itu melalui kaca spion.

Lelaki malang. Batin Jex.

"Sepertinya kau bisa tidur sebentar Lexi, ini akan jauh. Mungkin se-jam atau dua jam," ujar Jex melirik Lexi yang asik memainkan ponselnya, dengan headset yang menggantung di telinganya.

Lexi yang merasa ada yang memanggilnya pun menoleh. "Apa?" tanya Lexi sambil melepaskan headset-nya dari telinganya.

"Tidurlah. Perjalanan masih jauh," ujar Jex kembali mengulang perkataanya yang baru saja ia katakan beebrapa detik yang lalu.

"Tidak. Aku mau memastikkan kau akan membawaku kemana," jawab Lexi dengan mata memicing padaJex. Seolah beerkata 'aku mengawasimu'

"Terserah jika itu maumu," jawab Jex. Sangat dipastikan bahwa sebentar lagi Lexi akan tertidur. Belum lagi Jex memutarkan lagu pelan, pasti membua Lexi akan cepat untuk tertidur.

Dan bebrapa menit kemudian, Lexi sudah terlihat menutupi wajahnya dnegan rambut. Masih dengan headset di telinganya.

Sudah diduga oleh Jex bahwa Lexi akan cepat tertidur. Melihat itu, Jex memperlambat laju mobilnya, dan membenarkan kursi mobil yang semulanya tegak menjadi lurus. Untuk memudahkan Lexi tidur tentunya.

Tidak lupa, Jex juga mengambil headset dari telinga Lexi. Tidak baik jika kau memakai headset sambil tiduran.

Setelah mengatur posisi nyaman untuk Lexi. Jex melepas seatbeltnya, dan mendekat ke wajah Lexi. Memperhatikan wajah Lexi yang sudah seperti candu baginya. Perlahan di usapnya wajah gadis itu.

Mendengar Lexi diculik saja sudah membuat Jex khawatir, apalagi melihat Lexi yang kemarin berada berasama dengan lelaki brengsek itu!

Syukur Lexi-nya tidak di apa-apakan. Jika Jex sampai tahu lelaki itu berulah, lihat saja Jex akan turun tangan menghabisinya.

Itu sebabnya Jex langsung mengajak Lexi jalan jalan besoknya. Huft, ingin sekali rasanya Jex menunjukkannya langsung kedekatan Jex dan Lexi di depan El, lelaki muda itu. Lihat saja, Jex akan membuatnya cemburu mati-matian karena tidak bisa mengikuti Lexi lagi.

Jex sudah merencanakan pada Ken, untuk membuat lelaki itu tidak mengikuti Lexi lagi untuk hari ini. Hari ini Jex ingin membuat wajah Lexi penuh dengan senyuman terlbeih dahulu.

"Nice dream, sweetie," ucap Jex sambil mengecup kening Lexi. Kemudian kembali memasang seatbelt, dan bergerak melajukan mobilnya.

Perjalanan kurang dua jam lagi. Jex kembali melajukan kecepatan mobilnya.

BERSAMBUNG...
____________________

Jangan lupa vote+comment ya, 20 vote sebelum Hari Sabtu langsung up!
[13 Mei 2019 ]

Jadwal up: Senin dan Sabtu!

Swipe for next part
________________

You are My Drugs [END]Where stories live. Discover now