You are My Drugs || Part 10

28.3K 1.1K 23
                                    

Hai readers! Lama ya g update? Wkwkw. Sebelum baca jangan lupa tekan bintang pojok kiri bawah, comment juga aku tunggu ya!
.

 Sebelum baca jangan lupa tekan bintang pojok kiri bawah, comment juga aku tunggu ya!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.

Happy reading!

***

Malam ini Jex akan menjemput Lexi dan mengajaknya jalan-jalan. Ia akan mempraktikan apa yang Ken katakan padanya. Dengan pemaksaan tentunya.

Jex menggedor-gedor pintu apartment Lexi dan menyuruh Lexi untuk ikut dengan Jex. Baru saja Lexi menolak, Jex sudah mengeluarkan ancamannya. Terpaksa Lexi harus ikut. TERPAKSA.

Lexi terpaksa harus mengikuti Jex, kenapa? Karena jika tidak, tubuh Lexi jadi taruhannya.

"Kau mau beli apa?" tanya Jex berjalan berdampingan dengan Lexi di tempat belanja yang terkenal di New York

"Aku hanya menemanimu saja, aku tidak akan beli apa-apa," balas Lexi dengan tatapan datar kedepan. Jex sedikit kesal dengan gadis dis ebalahnya ini, cukup sulit untuk membuatnya luluh.

"Baiklah, aku yang akan membelikanmu sesuatu," kata Jex sambil menggandeng tangan Lexi dalam genggamannya. Lexi awalnya tersontak kaget saat sebuah tangan besar menggandeng tangannya, tangan Lexi yang belum pernah digenggam lelaki pun lantas terlihat kaku dan tidak nyaman.

"Em...kau tidak usah menggenggamku seperti ini," kata Lexi sambil melepaskan tangannya dari tangan kekar Jex. Jex pun menoleh merasa Lexi melepaskan tautan tangannya.

"Huft, baiklah jika itu maumu, tapi tetaplah disampingku," kata Jex menatap Lexi dengan memelas, Lexi yang melihatnya langsung membuang muka. Apakah ini benar Jex yang ia kenal? Jex yang ia kenal, adalah Jex yang bersikap keras kepala, semua orang seperti harus tunduk padanya.

Mereka pun sampai di toko baju dan sepatu, Jex memilih sebuah sepatu untuk ia pakai dan membelikkan satu untuk Lexi.

Lexi yang sedari tadi duduk menunggu Jex, hanya bisa berkutat dengan pikirannya. Mengulang cara Jex menggenggamnya, berkata padanya, dan menatapnya. Hati Lexi berbunga-bunga, namun ia kembali sadar bahwa ia tidak akan pernah bersama dengan Jex. Jex hanya mangsanya!

"Lexi," panggil Jex membuyarkan lamunan Lexi. Lexi pun mendongak ke atas menatap manik biru laut milik Jex yang menatapnya tulus.

"Aku membelikanmu sepatu, ukuran kakimu 39 kan?" kata Jex sambil menyerahkan paperbag berisi sepatu yang sempat Jex beli. Lexi menatap sebentar ke arah paperbag itu, kemudian kembali menatap manik biru Jex.

"Terima kasih, tapi lebih baik kau berikan saja pada orang lain, aku tidak suka dimanjakan," penolakan yang keluar dari mulut Lexi sontak membuat Jex menggeram kesal.

You are My Drugs [END]Where stories live. Discover now