You Are My Drugs || Part 42 [New Mission]

17.3K 763 6
                                    

First of all, Terimakasih untuk 13,1K Views nya :* itu menjadi kebanggan besar untuk seorang penulis awam seperti saya.

Oke, langsung aja...ini dia

PART 42 -- NEW MISSION.
____________________

"Oke, sekian pertemuan hari ini

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Oke, sekian pertemuan hari ini."

Beberapa pemimpin dari setiap bagian yang berada di perusahaan naungan V.crop mulai berdiri dan membungkuk hormat pada CEO mereka, setelahnya mereka beranjak keluar melanjutkan aktifitas masing-masing setelah makan siang nantinya.

Ken yang berada di samping Jex sibuk membalas orang-orang yang membungkuk hormat pada boss-nya. Pasalnya, Jex masih terlihat sibuk mengotak-atik laptopnya. Ken sendiri kasihan pada orang-orang yang tengah membungkuk hormat pada Jex, namun tidak direspon sama sekali oleh boss-nya.

"Jex?" Ken memanggil langsung dengan sebutan nama pada Jex, berbeda dengan karyawan lainnya. Itu karena Jex yang menyuruhnya untuk tidak memanggil dengan sebutan formal, karena bagi Jex, Ken sudah seperti temannya.

"Hm?" Jex masih saja sibuk mengetik sesuatu di laptop-nya.

"Bukannya kau punya janji, dengan Lexi?" Ken sudah Jex anggap seperti sekretaris utamanya. Ya, walaupun ada Jane yang bergelar sekretari sah di perusahaannya. Tapi, untuk soal seperti hal pribadi, Ken-lah yang selalu mengingatkan boss-nya. Jane hanya sebagai sekretaris yang mengahdiri meeting, serta mengingatkan jadwal-jadwal yang bersangkut dengan pekerjaan Jex.

Jex yang mendengarnya lantas menoleh ke arah jam di dinding, 12.05.

"Shit." Jex buru-buru mematikan laptopnya dan menyuruh Ken untuk membereskan tumpukan-tumpukan dokumen yang berada di samping laptop Jex. Jex langsung bangkit berdiri dan menepuk bahu Ken, lalu berjalan keluar menuju lantai 20. Ia sedikit khawatir dengan keadaan Lexi sekarang. Entah Lexi mungkin akan mengomelinya habis-habisan karena lama. Dan lagipula, ini sudah jam makan siang.

Ting

Jex keluar dari lift melewati meja sekretaris. Jane langsung berdiri dan membungkuk hormat pada boss-nya.

"Selamat siang, Sir. Aku ijin—"

"Ya. Silahkan makan siang." Jex langsung melewati Jane yang baru saja akan ijin untuk makan siang. Memang boss-nya sangat pengertian.

Lelaki tampan itu langsung membuka pintu ruangannya dan langsung menutupinnya. Ia tersenyum kecil mendapati gadis yang masih ia pertanyakan apakah ia benar mencintainya atau tidak. Yang psati, Jex tidak mau jika Lexi jauh darinya.

Jex memandangi Lexi yang tengah tidur terlentang. Kepalanya Lexi hadapkan ke sandaran sofa agar tidak menunjukkan wajahnya. Jex juga melihat sebuah buku yang Jex duga buku yang Lexi baca untuk menghabiskan waktunya di sini. Pandangan Jex tiba-tiba teralihkan saat melihat baju Lexi yang sedikit terankat, menampakkan perut rata Lexi, dengan eleven abs yang masih samar-samar.

You are My Drugs [END]Where stories live. Discover now