You are My Drugs || Part 49 [ Unbelieaveable ]

17.1K 739 10
                                    

Hello guys! Thankyou yang udah nungguin cerita Jex sama Lexi~
Sebelum baca, cuman mau ngasih tahu...aku paling suka sama part ini, mau tahu kenapa? Baca aja dulu wkwkw.

ENJOY!!!

PART 49--UNBELIEVEABLE_

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

PART 49--UNBELIEVEABLE
_

__________________


Sedari tadi, lelaki itu masih terdiam—sibuk menyibukkan diri di depan laptop. Entahlah, itu urusan bisnis atau apa, yang pasti ia tengah berusaha untuk menghilangkan satu sosok yang selalu ada di pikirannya.

Pesan dari Lexi memang sudah dibaca oleh Jex. Namun, Jex tidak membalasnya, kan sudah ia bilang bahwa ia akan membiarkan Lexi bebas kali ini. Tapi entah kenapa bayang-bayang Lexi menghantui dirinya.

Jex membuka obrolan chat Lexi tadi. Pesan itu masih sama, ya karena Jex sendiri tidak berpikiran lebih. Ia pun mulai mengetik sesuatu, kembali ia tatap lama pesan itu sebelum akhirnya ia memutuskan untuk mengirimnya.

Di tinggalkannya ruangan itu setelah merapikan barang-barang, ia keluar dan masih mendapati sekretaris setianya itu berada di depan meja kerjanya dengan pandangan fokus pada layar komputer.

Tidak mau lama-lama, Jex segera menuju ke lift. Sambil jari-jarinya mencari nama 'Ken' di papan panggilan ponselnya.

"Hal—"

"Cari informasi tentang gadis itu."

"Baik."

Jex segera memutuskan panggilan untuk Ken dalam hitungan detik, kemudian ia menuju basemant menggunakan lift, ia masuk ke dalam mobil dan menancap gas—melaju cepat.

---

Awalnya Sea akan memasuki kompleks perumahan yang dimana rumahnya berada. Namun sayangnya, panggilan dari Adrian membuatnya memutar balikkan arah mobilnya ke arah kantor-nya. Lexi juga sudah mengetahui pesan dari Adrian. Mereka sepakat akan bertemu di depan gedung kantor itu.

"Apa-apaan— syukur aku membawa kopi." Sea mengeluh dengan panggilan tiba-tiba yang menyuruh mereka untuk segera melancarkan aksinya sambil tangan kanannya mulai meraba-raba ke arah belakang, dan menarik dua botol kopi ke tangannya. "Kau mau?"

"Tentu." Lexi mengangguk dan mengambil satu botol kopi dari tangan Sea lalu meneguknya.

Mobil itu pun melaju menuju kantor FBI, tidak lama setelahnya mereka tiba di kantor tersebut. Bersamaan dengan mobil lain yang tiba. Sea dan Lexi keluar dari mobil, di ikuti dengan Sean dan Nathan yang keluar dari mobil juga. Mereka tampak kelelahan.

"Rasanya aku ingin memukul wajah tampan Adrian," keluh Nathan sambil mengucak matanya. Nathan dan Sean bersandar di pintu mobil. Sedangkan Sea dan Lexi mulai melangkah mendekat.

You are My Drugs [END]Where stories live. Discover now