You are My Drugs || Part 16 [Late?]

22.8K 1K 33
                                    

Hai hai readers, senang ya update lagi wkwkwk.

Sebelum baca, jangan lupa vote dulu yah readers ku...kalu ada typo langsung comment ya, author belum sempat revisi + edit ngehe :"

ENJOY!!

PART 16 - LATE?____________________

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

PART 16 - LATE?
____________________

"Antony, ia lupa mencabut kembali alat pelacak di cctv depan pintu," kata Ken sambil mengangkat cctv kecil dengan alat pelacak pada Jex. Membuat semangat Jex kembali bangkit untuk menemukan Lexi.

Dengan segera, Jex langsung memerintahkan Ken unutk melacak asal dari cctv ini. Itu bisa membawa mereka ketempat Antony menyekap Lexi. Dan jadilah, mereka bersitrahat sebentar di gubuk kecil itu sambil menunggu Ken memperbaiki ulang cctv itu.

____________________

Tak Tak Tak

Suara langkah kaki itu menggemakan seluruh ruangan gelap itu. Gadis yang masih terikat erat di kursi itu hanya bisa menunggu. Menunggu tuk disiksa. Besok, ia akan mengucapkan selamat tinggal pada dunia, mungkin.

"Sepertinya, psikopat itu memang tidak mau menyelamatkanmu. Buktinya, tidak ada tanda-tanda kedatangannya di gubuk kecil miikku," kata Antony berjalan mendekat ke arah gadis itu, Lexi.

Lexi yang awalnya menunduk, mengadahkan kepalanya. Mendapati seorang pria berbalut masker hitam, Antony.

"Tidak mungkin! Ia akan menyelamatkanku!" seru Lexi, disaat begini pun ia masih terus berharap pada Jex. Padahal, belum ada yang hubungan yang mengikat mereka untuk Lexi harus percaya sepenuhnya pada Jex.

"Ouh...kau masih mempercayai lelaki yang jelas-jelas tidak mencintaimu? Hei, aku tahu kau mencintainya gadis bodoh. Ingatlah satu hal, seorang psikopat punya banyak akal licik untuk menjatuhkan mangsanya!" kata Antony tegas. Dan itu, membuat Lexi kehilangan satu dari dua harapannya pada Jex.

Mungkinkah? Mungkinkah aku yang paling bodoh disini? Padahal, aku sendiri yang berencana membuatnya jatuh padaku. Batin Lexi. Sepertinya, ia tidak boleh berharap pada pria yang menjadi incarannya sekarang.

Antony mendengus kasar, "Sudah sadar? Besok bersiaplah untuk menjadi mahkluk lain di tanganku", kata Antony, yang kemudian berbalik meninggalkan Lexi dengan pikiran berkecamuk dalam otaknya.

Ngiik

Suara decit di pintu membuat Lexi kaget, ia langsung menatap tajam ke arah pintu itu. Namun, tidak ada siapa-siapa disana.

Krek!

Itu bukan suara pintu lagi, melainkan suara benda yang terbuat dari besi. Lexi mengeryitkan alisnya.

You are My Drugs [END]Where stories live. Discover now