You are My Drugs || Part 14 [Who is he?]

24.1K 1K 42
                                    

Hai-hai readers! Thankyou sudah vote di chapter sebelah, jangan lupa vote+comment ya! Kalau ada typo+kritik langsung comment ya!!
.

Hai-hai readers! Thankyou sudah vote di chapter sebelah, jangan lupa vote+comment ya! Kalau ada typo+kritik langsung comment ya!!

Rất tiếc! Hình ảnh này không tuân theo hướng dẫn nội dung. Để tiếp tục đăng tải, vui lòng xóa hoặc tải lên một hình ảnh khác.

.
Happy reading!!

***

Sebelum beranjak pulang, Lexi dan Anggi pergi mengambil sesuatu di locker milik mereka masing-masing. Saat Lexi membuka locker miliknya, ia malah menemukan sebatang cokelat mahal yang terkenal di New York. Lexi yang mengeryit heran pun menoleh ke arah Anggi.

"Hei Nggi, apa kau yang memberiku sebatang cokelat mahal ini?" tanya Lexi sambil menunjukkan cokelat yang dipegangnya pada Anggi. Lantas, Anggi menoleh dan saat melihat cokelat yang dipegang Lexi, mata Anggi seperti memancarkan kilatan cahaya.

"Jika kau tidak mau, buat aku saja tidak apa," kata Anggi dengan mata berbinar memohon mendapatkan cokelat mahal tersebut. Namun, Lexi tidak mau menyia-nyiakan cokelat mahal ini sekali seumur hidupya.

"Tentu tidak. Yuk, Jex sudah menungguku!" ajak Lexi meraih lengan Anggi dan berjalan menuju tempat dimana Jex menunggunya.

Btw, kenapa aku jadi terbiasa dengannya? Batin Lexi.tidak mungkin ia jatuh cinta. Tidak. Tentu tidak. Ia hanya ambil bagian dalam naskah drama milik Vedro, dimana ia dan Jex-lah yang menjadi peran utama. Dan tidak boleh ada kata cinta lokasi di situ.

***

Jex sesekali menoleh ke arah Lexi yang lahap memakan cokelat batangan yang katanya didapat dari penggemar rahasianya. Sebenarnya Jex marah, siapa yang berani-beraninnya memberikan Lexi cokelat? Cokelat murahan pula, lihat saja se-pabriknya pun akan Jex beli demi Lexi.

Sejak kapan kau begini Jex? Jex kembali menatap lurus ke depan menuju apartment Lexi.

Lexi yang melihat Jex sedari taadi menoleh ke arahnya mendapat ide jahil, "Jex, panggil Lexi," Jex pun menoleh ke arahnya.

"Hm?" jawab Jex yang tak lama kemudian kembali fokus ke depan.

"Apa kau mau?" tawar Lexi sambil mengarahkan cokelat mahal itu mendekat ke mulut Jex. Jex pun tanpa sadar ikut membuka mulutnya sambil fokus menyetir.

Pikir Jex, Lexi akan menyuapinya seperti di film-film romance. Namun, Lexi tidak punya selera romantic tinggi seperti itu. Lihat saja, bukan menyuapinya ia malah megoleskan cokelat itu pada pipi bagian kanan Jex.

Alhasil, mobil itu penuh dengan tawaan Lexi yang mengejek. Jex yang menerima perlakuan tak seonoh itu hanya bisa tersenyum palsu agar Lexi puas menertawainya.

"Puas?" tanya Jex saat tawa Lexi mulai mereda. Namun, bukannya dijawab, Lexi malah kembali tertawa sambil mengambil tissue di bagian depan dan mengelap olesan cokelat dipipi kanan Jex.

You are My Drugs [END]Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ