You are My Drugs || Part 25 [Double Date?]

20.5K 961 33
                                    

Hai-hai kalian yang nungguin update-an YAMD. Sebelum baca jangan lupa vote dulu ya ;) 

⚠ Info: 526 kata, hehe. 20 vote sebelum hari Sabtu, langsung update ⚠

ENJOY!!!

PART 25 - DOUBLE DATE?____________________

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

PART 25 - DOUBLE DATE?
____________________

Mobil Jex berhenti di depan restoran mewah itu. Jex turun duluan lalu mengitari kap mobil, dan membukakan pintu Lexi. Jex yang mengulurkan tangannya diabaikan begitu saja oleh Lexi. Mereka di mobil tidak berbicara satu kata apapun, sehingga keadaaan semakin canggung sekarang.

Lexi yang menatap restoran mewah itu kembali tidak percaya diri. Ia merunduk menilai penampilannya sendiri. Ini terlalu santai, pikir Lexi

Jex yang mengetahui gerak-gerik Lexi pun merunduk dan mendekat ke arah telinga Lexi.

"Ada aku, tidak perlu merasa tidak percaya diri," bisikan hangat dari Jex mampu membuat jantung Lexi kembali lari marathon. Entah mengapa ia seperti ini.

"Ya,ya," jawab Lexi berusaha untuk seperti sedia kala.

Mereka berdua pun masuk beriringan. Hampir semua pengunjung memandangi mereka. Bukan 'mereka' namun lelaki tampan itu yang kini berada di samping Lexi. Bagaimana tidak? Orang-orang itu mengenal Jex.

CEO V.crop kini berjalan dengan seorang gadis, tentu saja banyak yang memandangi.

Namun, Lexi paling benci jika ia harus melihat tatapan gadis-gadis muda ke arah Jex. Mereka pasti sedang berpikiran liar, melihat dada bidang Jex yang menonjol di balik kaosnya itu. Ingin rasanya mencongkel mata-mata itu dengan garpu.

Tunggu, kenapa aku menjadi protektif begini?

"Mencari siapa, Sir?" taya pelayan wanita itu pada Jex dengan senyum malu-malu. Lexi yang melihat itu menatap jijik pelayan di depan Jex ini. Seumur hidup Lexi tidak pernah begitu.

"Christian Chrsitovano?" tanya Jex pada pelayan wanita itu. Pelayan wanita itu kemudian langsung menuntun Jex dan Lexi untuk masuk ke dalam ruang VIP.

Begitu pelayan wanita itu membukakan pintu, yang pertama kali Lexi lihat adalah speasang kekasih yang tengah duduk berdampingan, terlihat membicarakan sesuatu.

Lelaki yang dilihat Lexi kemudian menolehkan kepalanya begitu menyadari pintu dibuka.

"Hai Jex! Akhirnya kau datang!" sapa Christian sambil berjalan mendekat ke arah Jex. Chris lalu menepuk gentle bahu Jex. Sedangkan Jex hanya tersenyum sedikit dan membalas menepuk bahu Chris.

Chris pun melirik ke arah Lexi dan tersenyum menyapa gadis itu. Lexi pun membalas senyuman Chris.

"Apakah ini kekasihmu Jex? Kau tidak pernah bilang padaku!" kata Chris terkekeh kemudian mengajak Jex dan Lexi untuk duduk bersama.

Lexi sendiri mengangkat kedua alisnya heran. Kekasih? Sejak kapan ia menjadi kekasih lelaki itu, heh!? Enak sekali Chris berbicara seenaknya seperti itu, Lexi harus mengklarifikasinya.

"Hahaha...soon," jawab Jex mengedipkan matanya pada Chris. Chris pun membalasnya dengan senyuman.

"Oh, ya. Kenalkan ini Joanna, tunanganku," kata Chris sambil menatap gadis cantik di sampingnya. Yang tak lain adalah Joanna, tunangannya sendiri.

Lexi mengulurkan tangannya pada Joanna. "Lexi," kata Lexi kemudian diikuti Joanna yang meyebutkan namanya juga. Mereka saling tersenyum, lalu Lexi yang mulai duduk di kursi yang sudah disediakan itu.

"Salam kenal Lexi. Aku Chris, teman Jex. Sekaligus pemegang cabang V.crop di Spanyol," kata Chris kembali.

"Senang bertemu denganmu Lexi. Lain kali kita jalan-jalan bersama ya!" kata Joanna dengan senyuman ceria. Joanna sangat ramah dan bersemangat. Itulah yang membuat Christian tertarik padanya. [ mau ceritanya? ]

"Tentu, lain kali saja kalian mengobrol. Sekarang waktunya makan," ucap Jex. Ia tahu sebentar lagi Lexi dan Joanna akan berbicara berjam-jam mengabaikan dirinya dan juga Christian. Begitulah wanita.

"Tentu" jawab Chris.

Mereka pun makan bersama malam itu. Sesekali Christian membuat lelucon yang membuat mereka tertawa terbahak-bahak. Joanna juga ikut bergabung dalam mencarikan suasana disana. Lexi dan Jex hanya menikmati lelucon mereka tanpa menambahkan lelucon lainnya. Rupanya mereka masih terlihat canggung.

•🥀•

El sedari tadi kembali mengikuti mobil Jex yang membawa Lexi ke sebuah restoran megah. El cemburu. Kenapa Lexi harus memilih Jex yang notabane-nya adalah seorang psikopat? Sejak melihat Lexi didekap oleh Jex, El sungguh berusaha menahan amarahnya dengan berjalan keluar apartment. Menunggu Lexi dan Jex yang akan keluar.

El bertekad, secepatnya ia akan menunjukkan dirinya dihadapan Lexi. Ia yakin dirinya jauh lebih baik daripada psikopat itu. Dan ia sangat yakin bahwa Lexi pasti akan memilih lelaki baik-baik sepertinya.

BERSAMBUNG...

____________________

Jangan lupa vote+comment ya, muah
[ 06 Mei 2019 ]

20 vote + 20 comment sebelum hari Sabtu, langsung update!

Swipe for next chapter
__________________

You are My Drugs [END]Where stories live. Discover now