07 - 𝑃𝑒𝑚𝑖𝑙𝑖𝑘 𝐶𝑎𝑓𝑒

21.1K 772 5
                                    

~𝒞𝒾𝓃𝓉𝒶 𝒹𝒶𝓁𝒶𝓂 𝓁𝓊𝓀𝒶~

***

Hari ini Azzam rela menuruti perintah Shabiya untuk mencari kucing kesayangannya Pushy. Bahkan semua orang yang ada di rumah, mau itu Abi, Umi sampai asisten rumah tangga pokoknya semuanya kelimpungan untuk mencari Pushy. Bagaimana tidak, Shabiya bahkan mengancan kalau Pushy tidak ketemu ia akan membatalkan porjodohannya dengan Althaf.

Azzam tidak habis pikir dengan gadis gila seperti Shabiya. Bagaimana mungkin Shabiya mengaitkan sebuah perjodohan dengan seekor kucing sebagai jaminannya.

"Gimana udah ketemu gak?" tanya Shabiya yang sambil menepuk bahu Azzam, membuat Azzam bukan main kagetnya.

"Astagfirullah Shabiya, kamu tuh ngagetin kakak, rasanya jantung ku kepengen copot!" umpat Azzam geram.

Shabiya memutar malas bola matanya dan mendelik tajam.

"Dasar Lebay!" Umpat Shabiya.

"kamu yang lebay, kucing hilang kok sampai bisa bawa bawa soal perjodohan, sampai nekat batalin perjodohan demi seekor Kucing kamu pikir Althaf apa jika dibandingkan dengan Pushy!" Ucap Azzam, membuat Shabiya mengerucutkan bibirnya, sebenarnya ia tidak serius dengan ancamannya, Shabiya hanya sedih karena Pushy hilang.

"Ah, Shabiya gak mau tau pokoknya kak Azzam harus nemuin Pushy!"Putus Shabiya tanpa ada pengecualian.

***

"Kelihatannya muka loh hari ini lusuh amat, ada masalah?" tanya Puput ketika menyadari Shabiya hanya melamun sambil menekuk wajahnya.

"Kucing gue hilang." Jawab Shabiya lirih.

"Pushy?" tebak Puput. Shabiya hanya mengangguk lemah, dan mengalihkan tatapannya pada kursi di taman kampus, mengingatkannya pada Pushy yang malang.

"Bagaimana kalau hari ini kita ke Cafe tempat Hisqa bekerja?"Ajak Puput.

Tampak Shabiya berpikir sejenak.

"Gue teraktir!"Sambung Puput, seketika mata Shabiya berbinar girang.

"Serius?"Tanya Shabiya memastikan.

"Iya, karena gue kasihan sama lo karena Pushy hilang."Ucap Puput tulus.

"Ren loh mau ikut gak?" tanya puput kepada Reno yabg juga pagi ini terlihat berbeda dari hari biasanya.

"Kayaknya gak deh."jawab Reno singkat.

"tumben gak mau, Puput yang teraktir lo tenang aja."Ucap Shabiya sambil tertawa pelan.

"Hari ini gue harus pulang cepat."Jawab Reno.

"lah kenapa? Ada masalah?"

"Sebenarnya bokap gue mau ngirim gue keluar negri." Kata Reno membuat Puput kaget tapi Shabiya terpingkal.

"Emangnya loh barang Impor, mau di kirim ke luar negri?" kata Shabiya dengan tawa semakin meledak.

"Gue serius Biya!" geram Reno.

"Gue gak bilang gue bercanda Reno anaknya pak Budiman!"

"pusing harus ngikutin kemauan Bokap gue atau nolak kemauan bokap gue, tapi kalau gue nolak nanti pak Budiman marah, Ah gue pusing!" kata Reno sambil mengacak acak rambutnya.

"Keluar negri? Kenapa?"tanya puput, melihat Suasana jadi serius Shabiya juga mulai mendengar masalah Reno.

"Kuliah, katanya kalau di sana gue kulihnya harus serius, supaya cepat lulus S2, terus kalau gue pulang nanti, gue sudah bisa pimpin semua perusahaannya, loh tau kan gue anak tunggal, jadi harapan bokap gue, ya cuma gue."

Cinta Dalam LukaWhere stories live. Discover now