50 - 𝑃𝑒𝑟𝑔𝑖 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑎𝑚𝑎 𝑙𝑢𝑘𝑎

16.4K 1.1K 295
                                    

~𝒞𝒾𝓃𝓉𝒶 𝒹𝒶𝓁𝒶𝓂 𝓁𝓊𝓀𝒶~

***

Tidak ada lagi harapan untuk berhenti dan tidak ada lagi yang bisa menahan semua kesedihan dan akhirnya inilah keputusanku. Aku akan berjuang dan melupakannya. Meninggalkan semuanya, luka, penderitaan dan kesedihan yang selama ini ditorehkan.

Aku Shabiya Vanessa Kanzia, wanita bodoh yang ingin mempertahankan cinta yang tidak akan ku miliki seutuhnya.

"Jadi, apa kau sudah siap?"

Aku menoleh ketika suara berat terdengar.

Sebelum mengangguk yakin, terlebih dulu aku menghela nafas. Semoga keputusanku yang terbaik untuk semua. Aku akan pergi mencari kebahagiaanku sendiri dan melupakan semua luka selama ini.


****

"Keluarga pasien!"

Dengan gesit Althaf menghampiri sang dokter yang sebelumnya menangani Hisqa.

"Apa anda suaminya?"

"Bukan, saya kerabatnya."jawab Althaf, terlihat dokter tersebut mengangguk mengerti.

"Bagaimana keadaannya?"tanya Althaf.

"Anda bisa menemuinya."

Althaf mengangguk dengan cepat lalu masuk ke dalam kamar rawat Hisqa.
Namun setibanya ia mendengar suara nyaring terdengar. Buru buru Althaf mengahmpiri Hisqa.

"hentikan, Ada apa denganmu?" cegah Althaf ketika melihat wanita itu mengacak semua barang yang ada di meja.

"Puas! Puas kamu sekarang!!"

Althaf tersentak kaget mendengar teriakan nyalang dari Hisqa.

"Apa yang terjadi?"

"Kau tidak lihat, bagaimana keadaanku. Sekarang aku tidak bisa melihat, Aku buta dan semua itu karena mu!!"

Althaf semakin terkejut mendengar kondisi Hisqa. Dan seketika perasaan bersalah menyelimutinya.

"Hisqa.."

"Pergi, pergi kamu dari sini. Aku wanita cacat, kamu tidak akan mencintaiku lagi. Pergilah dengan istrimu, aku membencimu Althaf!!"Terdengar suara isakan wanita itu.

"Hisqa, maafkan aku. Aku tidak tahu ini terjadi padamu."

"Ya, semua ini karenamu, karena kau lebih memilih wanita itu dari padaku. Setelah kehilanganmu, aku harus menerima kenyataan yang lebih pahit kalau aku kehilangan penglihatanku, aku wanita cacat, hiks..hiks.."

Althaf segara membawa Hisqa kedalam pelukannya. Menenangkan wanita itu."jangan sedih aku tidak akan meninggalkanmu lagi."

****

Setelelah menenangakan Hisqa. Althaf segara morogoh ponselnya. Ia akan menghubungi Azzam terlebih dulu. Dan menjelaskan semuanya. Bagaimanapun ia merasa bersalah setelah meninggalkan Shabiya begitu saja. Tapi meninggalkan Hisqa sendiri seperti ini juga tida akan dilakukan. Wanita itu tidak mempunyai siapa siapa yang akan menemainya. Hanya ada ia satu satunya harapan wanita itu.

Cinta Dalam LukaDove le storie prendono vita. Scoprilo ora