23 - 𝐵𝑒𝑟𝑡𝑒𝑚𝑢 𝑘𝑒𝑚𝑏𝑎𝑙𝑖

18.8K 721 16
                                    

~𝒞𝒾𝓃𝓉𝒶 𝒹𝒶𝓁𝒶𝓂 𝓁𝓊𝓀𝒶~

***

Shabiya menatap sedih makanan yang telah ia sajikan di atas meja. Sedih karena Althaf hanya mengabaikan begitu saja dan tidak berniat mencoba masakan yang telah dibuatnya dengan sepenuh hati.

Shabiya menghela nafas, bingung harus dia apakan semua makanan ini. Tidak mungkin jika ia hanya membiarkannya. itu namanya mubazir padahal dia tau kalau di luar sana masih banyak orang yang membutuhkan makanan. Maka dari itu Shabiya berpikir kalau dia akan mencari seseorang yang mungkin membutuhkan makanan ini. Dengan cepat Shabiya memasukkan semua makanan tersebut ke dalam kotak makan. Tapi baru saja ia ingin melangkah kepintu depan.

"Mau kemana kamu?" Tanya suara yang teramat datar menurut Shabiya. Shabiya sengaja tidak berniat pamit sama Althaf karena menurut Shabiya jawaban yang di berikan pria itu akan sama, seperti tadi pagi."Terserah kamu." jawaban yang amat menyebalkan menurut Shabiya.

"Kamu tidak dengar? Saya nanya kamu mau kemana malam malam begini?" Sentak Althaf membuat Shabiya terkejut dan langsung menatap wajah nyalang tersebut.

"Apa peduli mu, bukankah sebelumnya kamu mengatakan tidak mau peduli dengan semua yang kulakukan, lalu mengapa kamu harus bertanya lagi, dimana aku akan pergi itu sama sekali bukan urusanmu!"Jawab Shabiya marah, mengapa harus jadi seperti ini, ia juga punya hati yang kapan saja akan rapuh, ia juga bisa marah, dia tidak akan terima kalau Pria ini selalu berbuat semaunya tanpa memperdulikan bagaimana perasaannya.

Althaf menatap tidak percaya dengan gadis keras kepala seperti Shabiya. Menatap tajam lalu melenggang pergi begitu saja, ia tidak mau kalau dia akan lepas kendali dan berbuat hal yang tidak tidak terhadap gadis sialan itu.

Shabiya menghapus kasar air matanya melihat kemarahan Althaf yang dapat telihat dari tatapan matanya, Shabiya bukannya ingin membangkang tapi ia terlalu lelah dengan semua ini, menghadapi semua kelakuan pria itu.

***

Shabiya berjalan menyusuri jalan dengan tatapan kosong, sesekali ia menatap nanar kotak makanan yang dibawanya. Seandainya pria itu sedikit mempuanyai hati pasti dan memakan masakan yang telah ia siapkan dan  mungkin dirinya tidak akan sedih seperti sekarang ini. "Dasar pria menyebalkan!" Umpat Shabiya sambil menendang kerikil dengan sandal jepit yang dipakainya.

"Aakh!"

Pekik seseorang yang masih dapat Shabiya dengar. Shabiya dapat melihat seorang pria dengan keadaan membelakanginya sambil mengusap kepalanya dan mengaduh kesakitan.
Shabiya segera menghampiri pria tersebut, berniat meminta maaf walaupun sedikit ragu karena takut kalau ternyata itu orang jahat.

Dengan langkah pelan dan sedikit keberanian Shabiya menghampiri laki laki tersebut. "Emm..maafkan Saya, saya tidak sengaja."Pinta Shabiya pelan sambil menunduk takut.

Pria tersebut segara berbalik, dan betapa terkejut nya ketika melihat siapa wanita yang ada di hadapannya sekarang ini.

"Kamu!"Ucap nya tidak percaya.

Shabiya mengangkat wajahnya dan menunjuk dirinya sendiri dengan muka bingung."Saya?"Tanya Shabiya bodoh.

"Iya kamu!"Ucap pria itu sambil tersenyum melihat kelakuan wanita di hadapannya ini.

"Iya, saya yang nendang batu tadi sampe kena kepala bapak, Sekali lagi saya minta maaf!" Ucap Shabiya dengan wajah bersalah.

"Bukan, bukan itu maksud saya." Balas pria tersebut sambil menggelangkan kepalanya.

"Terus?" Tanya Shabiya bingung.

"Astaga kamu sudah lupa dengan saya, cepat sekali padahal kita pertama kali bertemu mungkin seminggu yang lalu!" Ucapnya membuat Shabiya tambah bingung dan berpikir dimana ia pernah bertemu dengan pria ini.

Cinta Dalam LukaWhere stories live. Discover now