11 - 𝑃𝑒𝑟𝑛𝑖𝑘𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑆𝑒𝑚𝑢

21.9K 747 10
                                    


"𝒦𝒾𝓉𝒶 𝓉ℯ𝓇𝒾𝓀𝒶𝓉 𝒹𝒶𝓁𝒶𝓂 𝓅ℯ𝓇𝓃𝒾𝓀𝒶𝒽𝒶𝓃, 𝓉ℯ𝓃𝓉𝓊 𝒷𝓊𝓀𝒶𝓃𝓁𝒶𝒽 𝒽𝒶𝓁 𝓎𝒶𝓃ℊ 𝓈𝒶𝓀𝓇𝒶𝓁, 𝓉𝒶𝓅𝒾 𝓂ℯ𝓃ℊ𝒶𝓅𝒶 𝓀𝒾𝓉𝒶 𝒽𝒶𝓇𝓊𝓈 𝓀𝒽𝒶𝓌𝒶𝓉𝒾𝓇 𝓀ℯ𝓉𝒾𝓀𝒶 𝓀𝒾𝓉𝒶 𝓂ℯ𝓃𝓎𝒶𝒹𝒶𝓇𝒾 𝒷𝒶𝒽𝓌𝒶 𝓅ℯ𝓇𝓃𝒾𝓀𝒶𝒽𝒶𝓃 𝒾𝓃𝒾 𝒽𝒶𝓃𝓎𝒶𝓁𝒶𝒽 𝒮ℯ𝓂𝓊."

***

Ketika waktu yang dinanti kini telah tiba, tapi tidak dengan Shabiya begitupun Althaf. Hari yang seharusnya menjadi hari bahagia untuk mereka tapi hanya menjadi semu. Tidak ada yang spesial menurut keduanya, apa yang harus dibanggakan dengan pernikahan berlandas perjodohan ini dan di laksanakan secara mendadak karena desakan orang tua. Tidak, Shabiya tidak menyalahkan Mama Althaf mengenai pernikahan ini, Ia hanya merasa pernikahan ini terjadi terlalu cepat di saat Shabiya belum siap dengan semuanya. menjadi seorang istri bukanlah hal yang mudah, Melayani suami, menyiapkan sarapan suami, menyiapkan baju suami. Hah itu sungguh melalahkan menurut Shabiya. tapi Uminya pernah berpesan pada Shabiya, kalau kita melakukan tugas kita dengan ikhlas sebagai seorang istri maka insyaallah semuanya akan tarasa lebih mudah. Ucap Uminya kalah itu dan Shabiya akan berusaha melakukan yang terbaik.

"Calon pengantin kok melamun aja dari tadi!" tegur perias Make up. "di jodohin ya mbak?" lanjutnya lagi dan diangguki oleh Shabiya.

Apa wajahnya sunggu terlihat memprihatinkan sampai perias ini bisa menebak kalau ia dijodohkan. Batin Shabiya lalu tersenyum miris ke arah perias yang masih sibuk mengoleskan Make up ke wajahnya.

"Mbaknya gak usah heran kenapa saya bisa menebak kalau mbak ini dijodohkan. bukan mbak saja kok yang pernah saya lihat seperti ini, saya sudah sering melihat raut wajah calon pengantin yang menikah karena dijodohkan beda dengan mereka yang menikah dengan cinta, wajah mereka tampak berseri dan senyuman tidak pernah luntur dari bibirnya, tapi Mbak tidak usah khawatir, rasa cinta tidak pernah menjamin semuanya, di dalam pernikahan yang paling penting adalah kesetiaan dan kepercayaan bukan karena cinta, dan saya doakan semoga pernikahan mbak selalu bahagia dan dilandasi dengan kepercayaan dan kesetian sampai akhirnya cinta perlahan lahan akan datang dengan sendirinya!" Ucap perias tersebut dengan tulus dan Shabiya mengamini itu.

"Selesai!" lanjut perias tersebut sambil tersenyum melihat hasil Make up nya yang tertata rapi di wajah cantik Shabiya, sunggu beruntung laki laki yang akan menikah dengan gadis cantik ini dan sunggu rugi laki laki jika ia menyia nyiakan gadis secantik Shabiya ini.

"Wow, beneran ini Shabiya, Ya ampun kok bisa secantik ini!" pekik Puput yang tiba tiba muncul bersama dengan Hisqa yang hanya memandangnya dengan tersenyum simpul.

"Ya ampun, ya ampun! kok gue gak percaya kalau ini Shabiya yak?"lanjut Puput sambil memutar mutar badan Shabiya.

"Apaan sih, kan dari dulu gue tetap sama, sama sama cantik. loh aja yang lebay!" hardik Shabiya sambil membetulkan hijabnya yang sedikit berantakan karena ulah Puput.

"Kalau begitu saya permisi ya Mbak, dan Mbak mbak nya ini semoga pada cepat nyusul!" kata perias tersebut kepada Puput dan Hisqa membuat keduanya melongo, perias yang ternyata bernama Eva itu hanya tersenyum melihat keduanya.

***

"Shabiya gugup ya?" tanya Puput saat melihat sahabatnya Shabiya sedari tadi meremas pelan jarinya.

"Gak kok, siapa juga yang gugup!" Jawab Shabiya cepat.

"Benaran gak gugup?" tanya Puput lagi. Membuat Shabiya memutar bola matanya malas.

Cinta Dalam LukaWhere stories live. Discover now