33 - 𝐻𝑜𝑛𝑒𝑦𝑚𝑜𝑜𝑛 1

18.4K 761 38
                                    

~𝒞𝒾𝓃𝓉𝒶 𝒹𝒶𝓁𝒶𝓂 𝓁𝓊𝓀𝒶~

***

"Sini biar Mama yang menyiapkan pakaian kamu."Ucap Arumi sambil mengambil alih pakaian Shabiya yang akan di bawah honeymoon seperti keinginan Arumi sebelumnya, dan pada akhirnya Shabiya dan Althaf hanya bisa pasrah menjalani kemauan Mamanya itu.

Shabiya hanya memandang lesuh, Arumi yang begitu semangat menyiapkan pakaiannya." Sana kamu siapkan baju baju suami kamu!" Ucap Arumi.

"Iya Ma." Ucap Shabiya sambil menuju lemari pakaian Althaf.

"Jadi kapan Mama balik ke jakarta?" Tanya Shabiya.

"Mungkin setelah kamu berangkat ke jepang bersama Althaf." jawab Arumi. Ya, rencananya Shabiya akan bulan madu di jepang, dan itu kemauan Shabiya sendiri. Sebelumnya Althaf ingin agar bulan madunya di Eropa tapi Shabiya menolak karena dia sangat ingin ke negeri sakura tersebut, negeri dengan penuh ke unikan.

"Kalau akhir tahun seperti ini, pasti di jepang sangat dingin karena musim salju jadi kamu harus menjaga kesehatan, harus memakai pakaian yang tebal. Jangan sampai kamu sakit, Mama pasti khawatir. Nasehat Arumi, yang diangguki Shabiya.

***

"Ma Althaf berangkat ya, Mama juga harus balik ke jakarta setelah ini, pasti Papa sudah rindu sama Mama." Ucap Althaf sebelum berangkat.

"Mana mungkin Papa rindu, paling papa kamu sudah lupa sama Mama, dia kan selalu sibuk sama tumpukan kertas jadi gak mungkin rindu sama Mama, pasti kalau Mama balik ke jakarta Mama akan kesepian ditingal Papa kamu terus, makanya Kasih Mama cucu secepatnya supaya Mama gak kesepian lagi." Ucap Arumi dengan wajah memelas. Membuat Althaf memutar bola matanya malas, sungguh sudah berapa kali Mama nya mengulang permintaan yang sama.

"Ma, Shabiya pasti sangat rindu sama Mama." Ucap Shabiya sambil memeluk Arumi erat.

"Uh, mantu kesayangan Mama. Mama juga pasti rindu sama kamu sayang."Ucap Arumi dan membalas pelukan Shabiya tak kalah erat.

"Kamu baik baik disana ya sayang, kalau ada apa apa hubungi Mama."

"Iya, Ma." Kalau Shabiya Wisuda nanti Mama harus datang ke bandung lagi, ya!"rengek Shabiya.

Arumi mencubit gemas hidung mantunya itu." Iya, iya sayang pasti Mama datang dong, sama Papa juga."

Shabiya tersenyum lebar dan sekali lagi memeluk Mama mertuanya itu.

"Hkm.." dehem Althaf, menyadarkan keduanya.

"Tuh, suami kamu sudah gak sabar Mau pergi bulan madu, sudah berangkat sana! Maaf Mama gak antar kamu sampai bandara." ucap Arumi sambil mengelus puncak kepala Shabiya dengan sayang. " Kamu sudah kabari Umi dan Abi kamu kan kalau kamu berangkat pagi ini?" tanya Arumi memastikan. Shabiya mengangguk, tadi malam Shabiya sudah mengabari kakaknya tapi katanya gak sempat antar Shabiya ke bandara soalnya, ya seperti biasa Pak dokter sibuk.

"Kami berangkat Ya, Ma. Assalamu'alaikum." Salam Shabiya dan Althaf.

"Walaikumsalam." jawab Arumi. Dalam hatinya ia selalu berdoa untuk anak dan menantunya agar diamana pun mereka berada, semoga keduanya selalu bahagia. Doa Arumi dalam hati.

***

Ketika Shabiya dan Althaf sudah tiba di bandara betapa terkejutnya mereka ketika mendapati Puput kini berteriak heboh.

"SHABIYA!!" Shabiya tersentak begitupula dengan Althaf ketika mendengar pekikan Puput. Astaga bagaimana mungkin Puput tau kalau dia akan berangkat bulan madu. Batin Shabiya.

Cinta Dalam LukaWhere stories live. Discover now