35 - 𝑃𝑒𝑛𝑔ℎ𝑖𝑎𝑛𝑎𝑡𝑎𝑛

24K 1.1K 296
                                    

"𝒮𝒾𝒶𝓅𝒶 𝓎𝒶𝓃ℊ 𝒶𝓀𝒶𝓃 𝒹𝒾𝓈𝒶𝓁𝒶𝒽𝓀𝒶𝓃, 𝓀ℯ𝓉𝒾𝓀𝒶 𝓅ℯ𝓃ℊ𝒽𝒾𝓃𝒶𝓉𝒶𝓃 𝓂ℯ𝓁𝓊𝓀𝒶𝒾 𝒽𝒶𝓉𝒾 𝓎𝒶𝓃ℊ 𝓉𝒶𝓀 𝒷ℯ𝓇𝒹ℴ𝓈𝒶."


***

Shabiya bangun dengan cepat, semalaman dia tidak bisa tidur karena terus memikirkan pembicaraan Althaf dengan seseorang yang dicintainya.

Althaf benar benar melakukan ssemuanya dengan baik, ketika dirinya dengan bodoh benar benar mengaggap perlakuan Althaf selama ini tulus ternyata hanya sandiwara, Dan lebih bodohnya aku sendiri yang meminta suamiku untuk melakukan itu. Aku wanita egois yang ingin dicintai dan lebih egois ketika aku menyuruh suamiku sendiri agar berpura pura mencintaiku, dan semua benar ketika kebohongan hanya mendatangkan kepedihan pada akhirnya.

"Kamu sudah bangun? Tanya Althaf ketika mendapati Shabiya duduk di sampingnya.

Buru buru Shabiya menghapus air matanya. "Eh, iya Mas. Mungkin aku terlalu bersemangat untuk pergi jalan jalan hari ini." Ucap Shabiya sambil tersenyum.

"tapi sepertinya hari ini aku tidak bisa menemanimu jalan jalan." Jawab Althaf yang sebenarnya sudah di ketahui Shabiya.

Shabiya hanya mengangguk mengerti dengan senyum dipaksakan.
"Maaf ya, hari ini aku ada klien jadi gak sempat menemani kamu jalan jalan." Berhenti berbohong Mas, itu hanya melukaiku. Batin Shabiya.

"Tidak papa. Aku di sini saja lagian di luar pasti sangat dingin." Ucap Shabiya mencoba menenangkan dirinya sendiri.

***

"aku berangkat dulu, kamu baik baik di sini ya, gak usah keluar."Ucap Althaf sebelum berangkat.

Shabiya hanya mengangguk. Ketika memastikan Althaf sudah pergi buru buru Shabiya memakai mantelnya, dia akan membuktikan jika Althaf memang berniat menemui Hisqa.

Shabiya mengikuti dimana Althaf pergi, Shabiya melihat Althaf memasuki sebuah restoran mewah. Shabiya tetap mengikuti dimana akhirnya seorang wanita melambaikan tangannya kepada suaminya dengan senyum cerahnya. Ya Allah tega sekali. Aku tidak pernah mengenalnya dengan wanita seperti ini, dia wanita yang sama, yang selalu memberiku nasihat, memberiku semangat mengajariku tentang kebaikan tapi kenapa? Kenapa ia melakukan semua ini? Ya Allah, apakah cinta bisa merubah seseorang sampai begitu kejam.

Dari jauh masih nampak jelas bagaimana sumringan wajah sahabatnya itu menyambut kedatangan suaminya, dan begitu pula Althaf dia begitu nampak bahagia mendapati wanita yang dicintainya. Shabiya meremas dadanya. Sungguh dirinya sudah tidak bisa menggambarkan betapa sakitnya melihat seseorang yang dicintai tersenyum dengan wanita lain.

***

Shabiya berjalan lesuh. Mungkin saat ini malaikat melaknatnya karena keluar tanpa ijin suaminya, tapi berlakukah itu untuk suami yang berbohong kepada istrinya bukan hanya berbohong, suaminya selingkuh dan menghianatinya. Membuatnya hancur, sehancur hancurnya.

Brak..

Shabiya tersentak ketika tidak sengaja menabrak seseorang. "Maaf, maafkan aku."

"Tidak apa apa, lagi pula--"

Keduanya sama sama terdiam, Shabiya menatap tajam wanita yang ada dihadapannya ini. Wanita yang tanpa belas kasihan melukainya begitu dalam.

"Shabiya."

"Hisqa. Kau juga ada disini, ada urusan apa?" Tanya Shabiya mencoba berpura pura.

Terlihat Hisqa bersusah payah mencari alasan. "Hm, itu mama aku di rawat di salah satu rumah sakit disini." Jawab Hisqa, Shabiya tidak habis fikir Hisqa menjadikan Ibu nya sebagai alasan.

Cinta Dalam LukaDove le storie prendono vita. Scoprilo ora