14 - Contest

2.6K 156 12
                                    

Mengapa aku bisa berada diantara mereka?

-Icha Febrina

***

Hari ini adalah hari lomba di laksanakan. Sialnya, Icha datang agak telat hari ini, itu membuatnya di tinggal oleh peserta lainnya. Dani juga hari ini pasti sudah berada di SMA Tunas Bangsa, tempat dilaksanakannya lomba tersebut. Icha lupa kouta nya sudah habis, angkot juga tidak ada yang lewat. Icha menyipitkan matanya, memperjelas pandangannya. Kebetulan ada Steven, Icha segera menghampirinya. Terlihat Steven bersama teman temannya sedang bolos di warung dekat sekolah.

"Eh, tolong anterin gue ya. Ini gue telat lomba, plis," pinta Icha dengan nafas ngos- ngosan.

Dimas, Rama, dan Steven saling melihat satu sama lain. Steven menarik nafas lalu menghembuskannya.

"Yaudah ayo." Steven beranjak dari duduknya dan berjalan menuju motornya.

Mereka segera memakai helm, dan pergi meninggalkan warung.

"Mau ke mana?" tanya Steven.

"Sma Tunas Bangsa," sahut Icha.

Steven melajukan motornya, membuat Icha yang tadi memegang pundak Steven beralih ke pinggangnya. Dengan cepat, Icha melepaskan tangannya dari pinggang Steven.

"Udah pegangan aja, nanti jatoh nggak jadi lomba lo," ucap Steven datar.

"Nggak ah," tolak Icha.

"Lo mau cari mati? Gue mau ngebut," ujar Steven.

"Iya-iya." Icha pun pasrah dan beralih memegang pinggang Steven.

Tak lama kemudian, mereka sampai di parkiran SMA Tunas Bangsa. Membuat pasang mata refleks melihat mereka.

"Makasih ya," ucap Icha.

Belum sempat mengatakan apapun, Icha pergi meninggalkan Steven.

Steven menghela nafas berat, ia pun kembali menaiki motornya dan pergi dari SMA Tunas Bangsa.

Icha dengan nafas ngos-ngosan mencari timnya, akhirnya ia menemukan timnya.

"Maafin saya ya Kak, saya telat," lirih Icha dengan menundukkan kepalanya.

"Nggak papa, jangan di ulangi lagi," ucap pembina.

"Iya kak, sekali lagi saya minta maaf ya,"

Ichapun segera duduk dan mengeluarkan botol air minum dari tasnya, meneguknya sampai setengah botol.

"Eh Cha, dari mana aja?" tanya Dani entah dari mana.

Icha sedikit terkejut. "Tadi bangunnya agak kesiangan kak," jujur Icha.

"Oh, semangat ya," sahut Dani.

Icha mengangguk dan tersenyum. Icha kemudian mengalihkan pandangannya ke lapangan, melihat peserta dari sekolah lain. Peserta tim SMA Sriwijaya mendapat giliran terakhir.

Sekarang giliran SMA Sriwijaya. Di dalam mata para tim SMA Sriwijaya terdapat semangat yang berkobar. Semuanya dengan cepat membentuk barisan, juri pun meniup peluitnya. Tanda lomba sudah di mulai.Di bawah terik matahari, tak peduli keringat yang membasahi pelipis, mereka tetap fokus dan semangat.

LOVE VIBESWhere stories live. Discover now