33 - Invented?

2.2K 120 11
                                    

Sebab cinta datang dengan sendirinya, tanpa diduga apalagi diminta.

***

Saat Alysya dan Raisa berada di ambang pintu kelas, ia melihat Icha yang sedang memegang kertas dengan senyum sempurna.

Alysya dan Raisa langsung datang menghampiri Icha, mereka berdua sudah ingin tau apa isi kertas yang Icha pegang sekarang.

Saat sudah dekat, Alysya langsung mengambil kertas tersebut tanpa izin dari tangan Icha. Icha tersentak, lalu saat ia tau siapa yang mengambil kertas itu raut wajahnya berubah kesal.

"Bisa nggak izin dulu kalau mau ngambil?" sindir Icha.

Alysya tidak mempedulikan sindiran Icha dan tetap melanjutkan membaca kertas di tangannya.

Raisa hanya geleng-geleng melihat kedua temannya bertengkar. Saat Alysya sudah selesai membaca kertas itu, ia berteriak histeris.

"Ekhem, ekhem, ada yang lagi pendekatan nih," goda Alysya dengan siulannya.

"Emang apa sih isinya?" tanya Raisa dan langsung merebut kertas tersebut dari tangan Alysya.

"Cie, diem-diem ternyata udah makin jauh aja hubungannya," goda Raisa. Ia menyenggol lengan Icha sedikit kasar.

"Apaan sih?" kesal Icha.

"Lo udah jadian sama Steven?" tanya Alysya dan menaikkan satu alisnya.

Icha menggelengkan kepalanya malu-malu.

"Awas lo di gantungin terus, kasian, ini sebelah gue korbannya," canda Alysya dan melirik Raisa.

Raisa mendengus kesal.
"Mentang-mentang udah punya pacar, gayanya selangit."

"Itu emang kenyataan kan?" serempak Icha dan Alysya diiringi tawanya.

Raisa langsung memasang tampang kesal dan menatap kedua temannya sengit.

***

Bel istirahat berdering nyaring di seluruh penjuru sekolah, membuat semua siswa yang sudah bosan dengan pelajaran langsung bersemangat dan berhamburan menuju kantin.

Kantin yang semula sepi menjadi ramai dipenuhi oleh murid-murid yang sudah kelaparan. Semua stand sudah penuh oleh murid yang bercekcok mulut karena permintaan mereka belum juga dilayani.

Icha, Raisa, dan Alysya langsung duduk di meja dekat Steven serta teman-temannya. Icha dan kedua temannya menaruh mangkuk berisi mie ayam itu di meja, setelah itu mereka duduk dan langsung memakan mie ayam tersebut dengan lahap.

Saat Icha memakan mie ayam tinggal satu sendok, ia menghentikan aktivitasnya itu karena ia melihat Steven yang saat ini juga memandangnya. Steven tersenyum kecil ke arahnya, Icha hanya bisa diam tak berkutik. Tatapan itu seolah membuat Icha terhiptonis hingga tidak sadar bahwa Alysya memanggilnya sedari tadi.

"Woy, Cha!" seru Alysya tepat didekat telinga Icha.

Icha tersentak kaget. Ia memegang telinganya yang terasa panas dan berdengung. Icha menatap Alysya marah serta kesal, untung saja gendang telinganya tidak pecah.

"Apaan sih?!"

"Salah sendiri dari tadi udah gue panggil eh malah liat ke Steven mulu, nggak bakal ilang juga." Alysya tidak mau disalahkan karena hal itu, ia tak terima.

Icha yang mendengar itu menundukkan kepalanya malu, teman-temannya ternyata tau jika Icha sedari tadi melihat Steven tanpa berpaling sedikitpun. Jika Icha ingin mengelak lagi tidak bisa, tidak ada gunanya juga.

LOVE VIBESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang