EXTRA PART I

2.1K 106 14
                                    

Semuanya yang ada pada dirimu aku sangat menyukainya, entah itu kekurangan atau kelebihan.

🎶: Ysabelle Cuevas - I Like You So Much, You'll Know It

***

California, Amerika Serikat.

Sesuai rencana Steven, semuanya berjalan lancar. Icha diizinkan oleh Anita untuk ke Amerika, mereka berempat pun berangkat. Sekarang mereka sudah berada di Amerika, lebih tepatnya di apartemen Jesslyn. Mereka sampai di Amerika saat malam hari, jadi sekarang mereka memutuskan untuk istirahat terlebih dahulu.

Mereka sekarang sedang duduk di sofa, mereka sibuk dengan kegiatan masing-masing. Icha dan Jesslyn sedang berbincang, sedangkan Dani dan Steven memainkan game di ponselnya.

"Kak, kita semua ini mau makan apa? Aku buatin sekarang," tanya Jesslyn pada semua orang yang ada di sana.

Dani dan Steven serempak mengangkat bahu tanpa menoleh ke arah Jesslyn, mereka masih tetap memainkan game yang ada di ponselnya.

Merasa tak dihiraukan, Jesslyn menoleh ke arah Icha. Mencoba meminta bantuan agar dua laki-laki dihadapannya menjawab.

Icha mengerti, ia tersenyum dan mengangguk pada Jesslyn.

"Stev, Kak Dani. Mau makan apa?" tanya Icha dengan suara yang di lembut-lembutkan.

"Terserah," serempak Dani dan Steven.

Icha geram, ia menghela nafas gusar. Lalu ada sebuah ide muncul di otaknya, Icha tersenyum licik, ia lalu menoleh ke arah Jesslyn yang mengerutkan kening binngung.

"Jess, gue pura-pura pingsan aja. Nanti lo panik gitu ya," bisik Icha di telinga Jesslyn.

Jesslyn mengacungkan jempol dan tertawa pelan mendengar ide Icha yang cemerlang. Jesslyn dan Icha mulai melancarkan aksinya, Icha tiba-tiba tertidur di sofa dan Jesslyn mulai memasang wajah panik.

"Eh, ya ampun! Kak Icha bangun! Kak Icha jangan pingsan di sini! Ya ampun gimana ini?" heboh Jesslyn dengan menepuk-nepuk pipi Icha.

Sontak kedua laki-laki itu langsung terkejut dan meletakkan ponselnya di meja. Steven dan Dani terkejut saat melihat Icha yang pingsan, mereka langsung mendekat ke arah Icha dan Jesslyn.

"Loh, ini Icha kenapa, Jess?" tanya Steven panik dan memegang pipi Icha.

"Iya. Ada apa? Ayo kita bawa ke kamar aja," sambung Dani dengan muka yang sama paniknya.

Jesslyn tertawa puas melihat kedua laki-laki ini yang sekarang seperti orang kesetanan. Sedangkan Steven dan Dani yang melihat Jesslyn tertawa mengernyit bingung.

Ichapun ikut tertawa, ia lega karena sedari tadi ia menahan tawa saat melihat Steven dan Dani yang panik. Mata Icha terbuka, lalu ia menatap Dani dan Steven yang terkejut di tempat.

"Are you kidding me? I don't like to joke around with you, it's not funny," ucap Steven tajam dan dingin. Ia menatap Icha dan Jesslyn bergantian yang masih terbahak-bahak.

Tawa Jesslyn dan Icha terhenti saat Steven menatapnya tajam, suaranya terdengar sangat dingin. Sedangkan Dani hanya menerima saja saat di prank, toh ia juga tak terlalu marah pada Icha karena ini adalah bercandaan.

"I'm so sorry, instead of being like that, we just want you to pay attention to us," lirih Jesslyn dengan menundukkan kepalanya.

"Whatever the reason, i don't like it," sahut Steven datar. Steven tak habis pikir dengan ide Icha dan Jesslyn yang sangat kekanakan ini, ia tidak marah, hanya kesal saja.

LOVE VIBESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang