19 - Among Them

2.4K 132 21
                                    

Andai aku bisa memilih membiarkan hubungan antara kita tetap terjaga dan baik baik saja,tapi faktanya selalu membuat pilihan yang pahit.

Icha Febrina__

***


Saat Steven sudah sampai di rumah ia tidak menemukan Dani.

"Pa, kakak mana?" tanya Steven.

"Tadi pergi sih," jawab Ardi.

"Ke mana?"

"Nggak tau."

Steven pun melangkah ke kamarnya dan meninggalkan papanya yang sibuk membaca koran.

Saat sampai di kamarnya, Steven duduk di ranjang.

"Kira kira ke mana ya dia?" tanya Steven pada dirinya sendiri.

Stevenpun mengganti bajunya dan segera ke ruang tengah. Ia ingin bermain play station saat ini.

Saat sampai di ruang tengah, tampak Dani yang baru datang membawa makanan dari ruang tamu.

"Eh lo bang!" sapa Steven.

"Gue mau ngomong sesuatu sama lo, penting," ujar Dani.

Danipun duduk di samping Steven.

"Jawab yang jujur, hubungan lo sama Icha itu apa?" tanya Dani serius.

"Kita cuma temenan," jawab Steven santai.

"Kalau sebatas teman, kenapa lo perhatian banget sama dia?" tanya Dani lagi.

"Maksud lo apa?" Steven tidak mengerti.

"Gue lihat lo sama Icha di restoran seafood tadi, kayaknya lo perhatian banget sama dia," ucapan Dani membuat Steven diam tak berkutik.
"Apa mata gue nggak salah lihat?" tanya Dani memojokkan Steven.

Tapi tetap saja, Steven masih diam dan menutup mulutnya rapat rapat.

"Stev, tolong jawab gue," paksa Dani. "Apa tadi itu gue salah lihat?" lanjut Dani berusaha sabar.

Dan Steven masih diam dan memandang lurus ke depan.

"Stev, lo tau kan, gue suka sama Icha," ucap Dani.
"Apa lo juga suka sama dia?" tanya Dani tiba tiba.

"Nggak," jawab Steven tanpa memandang Dani.

"Syukurlah, gue bisa deketin Icha tanpa ada gangguan," ujar Dani dan langsung pergi meninggalkan Steven.

Steven menundukkan kepalanya, memikirkan perkataan Dani.

'Harusnya gue nggak sedeket ini sama Icha,' batin Steven.

***

Sinar matahari menerobos masuk ke jendela kamar Icha, ia sudah bersiap untuk pergi ke sekolah. Icha pun segera ke meja makan untuk sarapan.

Saat tiba, Anita melihat Icha yang sedikit murung pagi ini.

"Pagi, anaknya Mama," sapa Anita mengagetkan Icha.

"Eh pagi Ma," sapa Icha.

"Kenapa sih kok mukanya murung gitu?" tanya Anita.

"Nggak papa Ma," jawab Icha dan menarik kursi di depannya.

Tak lama kemudian, ada suara ketukan pintu. Anitapun segera pergi dan membuka pintu.

"Icha nya ada tante?" tanya Dani.

LOVE VIBESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang