31 - Getting Better

1.9K 110 10
                                    

Setelah Dani pergi, ada Alysya dan Raisa yang datang untuk melihat keadaan Icha.

"Cha lo nggak papa?" tanya Raisa cemas dengan menempelkan telapak tangannya ke dahi Icha.

"Nggak papa, Sa," jawab Icha sedikit lemas.

"Kok lo bisa sakit gini sih? Apa ini gara-gara Steven? " tebak Alysya.

Icha menggeleng lemas.

"Masa? Gue aja tadi udah labrak dia, Steven cuma diem aja tuh," ucap Alysya.

"Oh ya? Gue kok nggak tau?" heran Icha.

"Lo sih ngelamun mulu, udah kaya orang gila aja," cibir Alysya.

"Iya Cha, sebenernya lo kenapa sih kok sampai ngelamun gitu?" timpal Raisa.

Icha menggelengkan kepalanya cepat. "Nggak papa gue."

Tak lama, Rama dan Dimas juga datang untuk melihat Icha. Mereka berdua berdiri di dekat Alysya dan Raisa.

"Cha lo sakit apa?" tanya Rama.

"Nggak sakit kok," jawab Icha.

"Lo lagi ada masalah sama Steven?" tanya Dimas.

Icha masih terdiam.

"Gue tau kok kalau lo lagi ada masalah, gue mau manggil Steven dulu ya," pamit Dimas.

Semuanya hanya menatap Dimas dengan penuh selidik. Kecuali Icha yang menatap Dimas dengan tersenyum getir.

"Lo di sini atau ikut gue?" tanya Dimas pada Rama.

"Eh ikut-ikut," sahut Rama cepat.

Dimas dan Rama pun pergi meninggalkan UKS dan pergi menuju rooftop. Dimas pasti tau jika Steven ada masalah ia akan pergi ke rooftop menenangkan pikirannya.

"Lo punya masalah sama Steven?" tanya Alysya tanpa basa-basi.

Icha masih diam tak bergeming.

"Lo cerita Cha sama kita," paksa Alysya dengan memegang tangan Icha.

"Udah Sya, jangan paksa Icha gitu, Icha lagi sakit," cegah Raisa.

Alysya menghela napas kasar dan detik berikutnya ia melepaskan tangannya dari tangan Icha.

Icha memandang ke arah lain.

****

Saat Dimas dan Rama sudah sampai di rooftop, mereka melihat temannya ini sedang menundukkan kepalanya.

Dimas dan Rama tidak dapat melihat wajah Steven jelas dari kejauhan, lalu mereka berjalan mendekat.

Saat sudah dekat, Dimas dan Rama menghentikan langkahnya.

"Mending lo semua pergi dari sini," usir Steven tiba-tiba.

Rama dan Dimas tersentak.

"Iya ini mau pergi juga, gue cuma mau bilang kalau Icha sakit, dia sekarang ada di UKS, dan ini semua gara-gara lo," balas Dimas dengan menekankan kata-kata terakhirnya.

Lalu Steven merasakan bahwa Dimas dan Rama sudah pergi dari tempat ini.

Steven tersenyum nanar.

***

Setelah menenangkan pikirannya di rooftop, Steven memilih untuk pulang. Sudah berapa lama dirinya diam di sini, ia melihat benda yang melingkar di telapak tangannya.

Jam empat lebih dua belas menit.

Steven pun pergi dari tempat sepi nan tenang tersebut. Ia melangkahkan kakinya menuju parkiran sekolah.

LOVE VIBESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang