20 - Him Again

2.2K 130 20
                                    

Ternyata hubungan kita tidak selamanya bisa baik baik saja.

Icha Febrina__

***

Saat bel istirahat berbunyi, Icha dan lainnya melangkah menuju kantin. Mereka duduk satu meja dengan Steven, Dimas, dan Rama. Sebenarnya Icha ingin pergi dari meja itu, namun teman temannya selalu memaksa.

Icha hanya memakan siomay di hadapannya dan diam. Semuanya saling berbicara, kecuali Icha dan Steven.

"Eh lo berdua diem diem bae!" Rama menggebrak meja membuat semuanya terkejut.

"Ngagetin gue aja lo!" ujar Dimas.

"Ya tuh," sambung Alysya.

"Steven sama Icha tuh diem aja dari tadi, masa kita terus yang ngoceh!" sanggah Rama.

"Berisik tau nggak," akhirnya Steven membuka suara.

"Jangan jangan lo kesurupan ya?" tukas Rama. "Kesurupan apa lo?!"

"Ngaco lo!" balas Steven.

Setelah itu, ada seseorang yang datang ke meja mereka.

"Ayo Cha duduk sama gue aja," ajak Dani.

Icha mengangguk dan membawa makanannya. Icha hanya mengikuti Dani.

"Yah... Icha kok pergi," Rama memasang wajah kecewa.

"Jijik tau nggak," serempak Dimas dan Steven.

"Suka suka gue," balas Rama.

Perbincangan mereka membuat kedua gadis dihadapannya ini tertawa. Alysya dan Raisa senang karena bisa mengenal mereka.

Steven melihat Icha dan Dani yang sedang berbicara, Icha terlihat diam saja dan jarang menyahuti pertanyaan dari Dani.

"Cha ayo kapan kapan ke rumah gue?" tawar Dani.

"Lihat nanti aja ya kak," ucap Icha.

"Usahain bisa ya Cha," pinta Dani.

"Iya kak," Icha mengangguk dan tersenyum.

Merekapun kembali memakan makanannya.

Steven menundukkan kepala, otaknya selalu memikirkan Icha.

"Eh, Stev. Lo nggak cemburu apa Icha sama kakak lo?" tanya Dimas.

"Iya, apa lo marah gitu?"tambah Rama.

"Hubungannya sama gue apa?" balas Steven.

"Icha suka sama lo, masa lo nggak suka sama dia?" ujar Raisa.

"Nggak," sahut Steven cepat.

"Gue tau ucapan lo itu bohong, tapi hati dan mata lo itu nggak bisa bohong Stev," ujar Dimas.
"Gue tau lo dari tadi ngelihat Icha sama kakak lo," lanjut Dimas memojokkan Steven.

"Iya, apalagi Icha cerita kalau lo kan yang ngobatin luka di tangannya?" tambah Alysya.

"Gue nggak yakin Stev, lo nggak suka sama dia," ucap Rama.

"Ngomong apa sih lo semua?!" Steven beranjak dari duduknya dan pergi meniggalkan kantin.

"Hahahaha, frustasi dia," Rama tertawa puas.

"Kita harus buat rencana," ujar Alysya tiba-tiba.

Semuanya mengerutkan kening.

"Rencana apa?" Dimas tidak mengerti.

"Ya kita harus buat rencana
yang menunjukkan kalau Steven suka sama Icha," ucap Alysya.

"Ah iya betul tuh," celetuk Raisa.

LOVE VIBESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang