66 - Too In Love

1.6K 118 61
                                    

🎶: Marcell - Takkan Terganti (cover Salshabilla Adriani)

🎶: Marcell - Takkan Terganti (cover Salshabilla Adriani)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vote sama coment bisa nggak si? Nggak sulit kok. Hargai dikit lah.

***

Dani terkejut saat melihat Icha jatuh pingsan di tengah-tengah hujan, dengan cepat dan sigap Dani membopong tubuh Icha dan membawa masuk ke dalam rumah. Beruntung Dani datang di waktu yang tepat, jika tidak siapa yang akan menolong Icha?

Seluruh tubuh Icha dingin, mukanya sangat pucat. Dani meletakkan Icha di sofa ruang tengah, lalu Dani mengambil minyak kayu putih di kamarnya. Setelah itu dengan perasaan khawatir, Dani mengoleskan minyak itu ke dahi, pelipis, dan di bawah hidung Icha.

Setelah beberapa menit, mata Icha terbuka perlahan-lahan. Membuat Dani lega dan langsung mengusap rambut Icha yang basah. Yang pertama kali Icha lihat adalah atap rumah putih, kepalanya sedikit terasa pusing, lalu ia teringat apa yang terjadi padanya.

Icha pingsan di halaman rumah Steven. Lalu ini dimana? Saat Icha melihat sekeliling, ini adalah rumah Steven. Setelah itu, Icha dapat melihat jelas Dani yang berada di dekatnya.

Dani memegang pipi Icha yang dingin, ia menatap Icha sembari tersenyum. "Lo ke atas, ke kamar gue. Ganti baju lo, terserah lo mau pakai baju apa aja. Muka lo pucet, badan lo udah dingin. Cepet gih."

Icha hanya mengangguk dan setelah itu bangkit dari tidurnya. Dengan langkah yang tertatih, akhirnya ia bisa menuju ke lantai atas kamar Dani. Tak butuh waktu lama, akhirnya Icha sudah mengganti bajunya. Meski baju Dani sedikit kebesaran, tapi tak masalah, justru membuat Icha lebih hangat.

Akhirnya Icha sampai di ruang tengah, lalu sudah menemukan sosok Dani yang menatapnya dengan senyum. Icha menatap sekeliling, merasa tak nyaman karena hanya ada Icha dan Dani di sini.

"Kak, bisa anter Icha pulang? Icha nggak enak kalau lama-lama di sini," pinta Icha dengan pelan.

Dani bangkit dari duduknya. "Iya, ayo gue anter pake mobil."

Keduanya pun melangkah keluar dari rumah besar itu, lalu mereka masuk ke dalam mobil. Mobil itupun pergi meninggalkan rumah dan melaju menembus derasnya hujan.

Selama perjalanan, keadaan hening. Tidak ada yang membuka suara, mungkin keduanya terlalu fokus pada kesibukan masing-masing. Icha yang menatap perjalanan melalui kaca mobil, dan Dani yang serius mengemudikan mobil.

Akhirnya, ada suara yang membuka obrolan.

"Cha, lo ngapain ke rumah? Kok bisa sampe pingsan gitu?" tanya Dani tanpa menatap Icha dan fokus menyetir.

LOVE VIBESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang