29 - Change

2K 121 25
                                    

Sikapmu yang berubah itu membuatku hati dan pikiranku tidak bisa tenang. -Icha Febrina.

***

Steven yang datang dari ambang pintu melihat mamanya sedang mengobati luka Dani. Steven langsung nyelonong masuk ke kamarnya tanpa menyalami mamanya. Pandangan Steven dan Dani bertemu, tapi dengan cepat Steven memutuskan pandangan itu. Steven tidak peduli dengan mamanya yang memanggil sedari tadi.

Steven langsung merebahkan tubunhnya di ranjang saat sampai dikamarnya. Sungguh, kejadian tadi membuat Steven marah, kecewa, sedih, semuanya tercampur aduk menjadi satu.

"Apa gue salah mukul kakak gue sendiri?" Steven bergumam sendiri.

Tanpa berpikir panjang, Steven langsung mengubah posisinya menjadi duduk dan langsung pergi dari kamarnya.

Steven membuka knop pintu kamar Dani, perlahan pintu itu terbuka. Menampilkan sosok Dani yang sedang duduk di ranjang.

Dani menoleh ke arah pintu, lebih tepatnya ke arah Steven. Lalu beralih menatap lurus kedepan, Dani sedang malas melihat Steven ada di sini.

Steven masuk ke dalam kamar Dani, lalu ia duduk di samping Dani.

"Ngapain lo ke sini?" tanya Dani dingin.

Dani tidak menatap adiknya sedikitpun, ia sedang dalam mood buruk saat ini.

"Gue minta maaf," kata Steven tiba - tiba.

Dani yang mendengar itu tertawa sinis.
"Maaf lo bilang? Setelah lo mukulin kakak lo sendiri?" sinis Dani.

"Maka dari itu gue minta maaf," balas Steven.

"Gue selama ini nggak nyangka kalau adik gue sendiri ternyata nusuk gue dari belakang," sindir Dani.

"Nggak usah bahas itu lagi." Steven mengingatkan. Steven masih berusaha tetap tenang dan sabar dalam menghadapi Dani. "Gue juga nggak tau kenapa lo nyakitin tangan Icha, tujuan lo apa?" lanjut Steven.

"Gue nggak punya alasan untuk itu," jawab Dani.

"Gue ke sini untuk minta maaf, bukan untuk buat masalah sama lo lagi," ucap Steven datar.

"Oke, lo gue maafin-" Dani menggantung ucapannya. "Asal lo jauhin Icha mulai saat ini juga."

Steven terdiam cukup lama. Bibirnya terbungkam, tidak bisa menjawab permintaan Dani. Apakah Steven bisa menuruti permintaan Dani?

"Jadi lo nggak ikhlas maafin gue?" tanya Steven menyimpulkan.

"Kalau lo nggak mau juga nggak papa, asal jangan harap gue bakal maafin lo!" tegas Dani.

"Iya, gue akan turutin permintaan lo," sahut Steven dengan berat hati.

Sebenarnya ia tidak mau seperti ini dengan kakaknya sendiri, tapi di sisi lain Steven juga tidak mau menjauhi Icha.

Baiklah, Steven akan berusaha menjauhi Icha sebisa mungkin.

Dani yang mendengar itu tersenyum miring.

Setelah itu, Dani pergi meninggalkan Steven di dalam kamarnya sendirian.

Steven menundukkan kepalanya, ia hanya bisa tersenyum nanar. Steven berpikir, sampai kapanpun ia tidak akan bisa bersama dengan Icha.

Lalu, Steven beranjak dari duduknya dan pergi dari kamar Dani.

***

Di dalam kamar, Icha merebahkan tubuhnya di tengah ranjang. Icha masih memikirkan kejadian tadi, ternyata Dani bukan yang Icha pikirkan selama ini. Icha bingung, apa alasan kakak beradik itu bertengkar?

LOVE VIBESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang