55 - Truth Or Dare

1.7K 93 35
                                    

Pelan-pelan bacanya, biar nggak cepet :v

Siapin udara sebanyak mungkin :v

Kalau sudah yaudah baca :v

🎶: Reza Artamevia - Berharap Tak Berpisah.

***

Pagi ini, Icha sudah berada di depan cermin dengan menyisir rambutnya. Mungkin hari ini ia harus menyiapkan hatinya karena Raisa dan Rama telah resmi jadian. Raisa mengajak Icha untuk pergi ke rumahnya dan merayakan jadiannya dengan Rama, pastinya Rama juga mengundang Steven.

Icha masih belum siap bertemu dengan Steven lagi. Mungkin yang ada mereka berdua menjadi canggung seperti dulu mereka baru bertemu.

Penampilannya dengan dress warna coffee membuatnya lebih cantik hari ini, Ichapun berusaha mengembangkan kedua sudut bibirnya. Mungkin senyumnya ini bisa menutupinya bahwa sakit dihatinya masih ada.

Icha segera memesan ojek online untuk pergi ke rumah Raisa. Ichapun mengambil sling bag dan segera turun untuk menemui ojek online itu.

***

Akhirnya Icha sampai di rumah Raisa, Icha melihat di halaman rumah Raisa sudah ada motor Steven. Icha menarik napas dalam-dalam lalu menghembuskannya perlahan, berusaha menguatkan diri untuk bertemu Steven.

Icha mulai mengetuk pintu rumah Raisa, dan akhirnya ada sahutan dari dalam. Ternyata, Raisa yang membuka pintu.

"Eh, Icha. Yuk masuk!" ajak Raisa dan langsung menarik Icha masuk ke dalam rumahnya.

Di ruang tengah Raisa, sudah ada Dimas dan Alysya. Juga pastinya Rama, Steven dan Kevin.

Icha terkejut melihat Kevin ada di sini, tapi saat ini mata Icha mengarah pada satu titik. Yaitu, Steven yang juga memandangnya. Icha dan Raisapun langsung duduk, tapi entah mengapa tempat yang kosong yaitu berada di antara Steven dan Kevin. Ichapun tanpa pikir panjang duduk di tempat itu, sedangkan Raisa berada di samping Rama.

Sekarang mereka semua duduk membentuk lingkaran, yah mereka ingin memainkan permainan truth or dare.

"Yah jadi gini, gue ada ide. Gimana kalau kita main truth or dare? Jadi mainnya gini, nanti Raisa nggak ikut main. Raisa yang bakal ngasih kita truth atau dare, kita punya pena yang bakal nentuin siapa yang dapat truth atau dare," ucap Alysya dan langsung disetujui oleh semuanya.

Tapi Rama tiba-tiba tak setuju.
"Kenapa pacar gue nggak boleh ikut main? Nggak boleh gitu dong! Semuanya harus ikut!"

Semua yang disana langsung menganggukan kepala mendengar usul Rama, lebih tepatnya mendengar penolakan dan ketidak setujuan. Akhirnya Raisa mau ikut, ia akan menuruti permintaan pacarnya itu.

Penapun mulai diputar oleh Rama dan mengarah pada Alysya. Alysyapun berusaha mengatur napasnya, antara memilih truth atau dare.

"Truth or dare?" tanya Raisa dengan senyum yang tak dapat diartikan.

"Truth!" jawab Alysya tanpa pikir panjang.

"Oke. Sifat apa yang nggak lo sukai dari Dimas?" tanya Raisa.

Alysya yang mendengar itu seketika membeku, Dimas yang mendengar itu menatap Alysya dengan penasaran. Akhirnya, Alysya menguatkan diri dan menghembuskan napas panjang.

"Dimas itu cuek, nggak peka, nggak romantis, tapi-" Alysya menggantung ucapannya.

"Apa?" tanya Raisa dan semuanya penasaran.

LOVE VIBESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang