LS.12

6.2K 581 68
                                    

Lussy memarkirkan mobilnya di parkiran Cafe. Dia menoleh ke kiri untuk melihat Bruce. "Turun," katanya.

Bruce membuka pintu dan turun. Begitu pula dia.

Banyak pengunjung yang menatap kearah mereka. Lebih tepatnya mobil yang mereka gunakan.

Lussy mendengus pelan. "Seharusnya Carter tidak membelikan mobil seperti ini di Indonesia. Merepotkan!" gumamnya.

"Kau selalu jadi pusat perhatian," kata Bruce.

"Sebenarnya mobil ini yang mereka perhatikan," ujar Lussy. "Sudahlah. Ayo masuk," ajaknya.

Mereka melangkah masuk. Tidak menghiraukan tatapan mata para pengunjung.

Di meja sebelah kanan, ada Aurora dan temannya. Lussy membawa Bruce mendekat kearah mereka.

Begitu sudah dekat, Bruce tidak bisa menutupi wajah kagetnya. "Duplikat Lussy!" pria itu berseru.

Lussy terkekeh. Dia menarik kursi dan menyuruh Bruce duduk. Lalu dia juga duduk di kursi yang lain.

"Dia putriku, Aurora." Ucap Lussy.

"Itu pasti! Karena wajahnya persis seperti wajahmu saat remaja dulu," ujar Bruce.

"Jika pemuda yang duduk di sebelahnya? Apa kau tau?" tanya Lussy.

Bruce meneliti wajah Dylan seksama. Kemudian tersenyum miring. "Apa dia anak si mulut cabe?" tebaknya.

Lussy terbahak mendengar itu. Membuat beberapa orang yang melihat geleng-geleng kepala.

Bruce sendiri mendengus. "Berarti tebakanku benar!" katanya.

"Si mulut cabe? Siapa?" Zee bertanya.

Bruce menoleh kearahnya. "Hmm, sepertinya aku tau kau siapa," katanya. "Pasti cucu mantan Ketua itu. Carter!"

"Kau tau semua!" Lussy berucap.

Aurora meneliti wajah Bruce. Kemudian mengambil kesimpulan, "Kau seorang William."

"Dari mana kau tau?" tanya Bruce.

"Caramu berbicara sudah menunjukkan itu. Menyebalkan!" ujar Aurora.

Seketika raut wajah mereka datar. Aurora ini tidak pandang umur. Asal bicara saja.

"Kalian punya mulut yang sama!" Bruce bergumam.

"Hmm," sahut Lussy dan Aurora kompak.

Hening. Hingga suara Dania menyadarkan mereka.

"Hai? Ada Buk Lussy. Apa kabar?" sapa gadis itu. Di sampingnya ada seorang cowok seusianya dengan pakaian koki.

"Baik. Kalo kamu?" tanya Lussy balik.

"Aku baik, buk." Balas Dania. Gadis itu beralih ke pria di samping Lussy. "Kakek siapa?"

"Dia teman lama. Namanya Bruce," ucap Lussy. "Sekarang coba tebak dia siapa?" katanya pada Bruce.

Bruce menatap Dania dari atas ke bawah. Membuat gadis itu risih. "Dia...siapa?" tanyanya.

"Putri Jack!"

Bruce langsung melotot kaget. "Jack punya putri?! Jadi dia cucuku?!"

Dania yang tidak mengerti hanya mengerutkan kening bingung. "Dia siapa?" tanyanya pada Aurora.

"Abang Kakek lo," jawab Aurora.

"Dia...kakek gue?"

▲▼▲

Kesembilan orang itu duduk bersama di sebuah meja. Mereka sedang bercerita.

Tadinya Alland ingin pergi. Tapi Audora meyakinkan jika tidak apa kalau mereka duduk bersama. Lagi pula, Audora sangat tau bagaimana keluarga Aurora ini. Jadi tidak ada yang perlu di tutupi lagi.

Lussy Smith: Psycopath GirlWhere stories live. Discover now