LS.40

5.2K 546 204
                                    

"Jangan suka ngambek. Ntar cepet tua."

#Benerkan




Di dalam ruangan khusus itu terdapat 7 orang penting. Salah satunya Andrean. Sisanya merupakan petinggi BIN.

Pembahasan mereka kali ini membuat salah satu diantaranya jenuh. Berulang kali ia menguap karena ngantuk. Padahal ia baru tiba di sana 15 menit yang lalu. Apa kabar dengan yang lainnya yang sudah berada di sana selama dua jam?

Yang lain terlalu fokus pada penjelasan Andrean hingga tidak sadar jika ada orang lain yang sudah bergabung. Andrean yang sudah sadar sedari tadi hanya menggeleng samar. Maklum pada kebiasaan wanita itu yang seperti hantu.

"Ada yang bisa menambahkan?" tanyanya pada yang lain. "Nona Smith?"

Langsung saja semua mata tertuju pada orang yang di maksud. Wanita yang duduk di kursi paling ujung dengan tatapan malas.

Mereka bangkit dan memasang sikap waspada. Padahal Lussy hanya duduk diam sambil menatap makanan di depannya.

Itu brownis ada racunnya gak ya?

"Bagaimana kau bisa masuk?"

"Lewat pintu," pertanyaan mudah. Jawabannya juga mudah.

Ingin rasanya mereka menepuk jidat wanita itu saking gemasnya. Sepertinya mereka salah memberi pertanyaan.

Ehem. Seorang pria yang paling tua diantara mereka berdehem. Usianya kira-kira seumuran dengan Carter. "Ada perlu apa nona legendaris ini datang ke rapat para petinggi?" tanyanya sopan.

Ingat kata Jack, Lussy. Jaga image. Jangan asal mencomot makanan orang.

Melihat tidak ada respon dari yang di tanya. Pria bernama Prakoso itu kembali memanggilnya. "Sea?"

Lussy melihat ke arahnya. "Ah! Aku ingin membahas tentang salah satu agent yang tewas di dalam rumahku," ujarnya. Ia menegakkan tubuhnya dan menatap salah satu pria yang ada di sana. "Dia bukan anggota agensi ini. Tapi identitasnya tertera jika dia merupakan bagian dari kalian."

Laper....

"Pertanyaannya," ia menoleh pada Andrean. "Orang bodoh mana yang berani menyusup ke rumahku?"

▲▼▲

"Kamu gak mau ganti tempat makan aja?" Dylan bertanya begitu mereka sudah duduk di warung makan pinggir jalan itu. Aurora ingin makan sate campur kuah soto. Dan inilah tempat yang gadis itu pilih.

Jadi pengen makan sate kuah padang:(

"Gak usah. Aku pernah ke sini bareng mama kemarin. Dan satenya enak. Apalagi sotonya," ujar Aurora. "Pesenin sana."

Dylan geleng-geleng melihat ibu dan anak ini. Tante Lussy itu orang kaya yang suka makan di pinggir jalan padahal jika mau wanita itu bisa membeli restoran bintang lima beserta pegawai dan kokinya. Tapi tetap saja.

"Mau apa sayang?"

"Sate ayam dua puluh tusuk. Trus soto satu porsi aja. Minumnya es teh manis sama jus alpukat terus es kelapa," Aurora berucap tanpa melihat respon Dylan.

"Banyak banget. Gak takut gemuk?" tanya Dylan takut-takut.

"Laper. Lagian gak bakal gemuk."

Lussy Smith: Psycopath GirlWhere stories live. Discover now