LS.17

5.7K 569 134
                                    

"Yang pergi jangan di kenang. Begitu pula yang datang. Jangan coba kau tentang!"

#masihedisibucin




Dania memarkirkan motornya di depan mini market lalu masuk ke dalam. Setelah selesai berbelanja, dia keluar dan kembali menghampiri motornya.

Jalanan malam ini agak sunyi karena tadi hujan mengguyur kota. Jadi sebagian orang masih enggan untuk keluar rumah.

Sebenarnya dia juga begitu. Tapi ada kebutuhan yang harus ia beli. Dan itu sangat mendesak.

Motornya melaju pelan melewati jalanan kota. Semakin lama, dia merasa jika ada yang mengikuti. Dan benar saja. Ada tiga buah motor yang berada di belakangnya. Masing-masing memakai motor berwarna merah darah.

Dia mengumpat pelan dan menambah laju motornya. Tapi mereka dapat menyusulnya dan mencegat jalannya. Membuatnya harus berhenti di tengah jalan yang sepi itu.

"Turun lo!" salah satunya berseru.

Dan entah sejak kapan orang itu sudah berjumlah enam orang. Padahal tadi hanya tiga.

"Mau apa kalian? Gue gak ada urusan sama lo semua!" kesalnya.

"Lo udah buat masalah sama bos kita. Jadi artinya lo harus mati!"

Dania terkekeh. Kenapa banyak sekali orang aneh sekarang ini? Apa rumah sakit jiwa kecolongan hingga mereka bisa keluar?

"Tangan kosong atau pake senjata?" tanyanya.

Mungkin karena takut merasa malu, keenam orang itu memilih tangan kosong.

Dania berdiri di tengah keenam orang itu. Memasang kuda-kuda bertahan, lalu mulai menyerang.

Jika lawanmu lebih banyak, jadilah yang pertama menyerang. Agar mempersingkat waktu.

Tinggal lima orang lagi yang harus ia lumpuhkan. Dan mungkin akan lama. Padahal perutnya sudah sakit dan ingin minum jamu.

"Kalian buat waktu gue ilang cuma-cuma!" geramnya.

Dua orang menyerangnya dari belakang. Ia merunduk lalu mundur teratur. Kemudian membalas kedua orang itu dengan menendangnya. Keduanya tersungkur di aspal. Dan sekarang tinggal tiga lagi.

Seperti tadi. Dua diantaranya menyerang dan dapat ia tahan. Tapi orang ketiga melancarkan serangannya. Membuatnya mundur hingga menabrak tubuh seseorang. Dan itu membuat perutnya bertambah sakit!

"Sialan!" dia mengumpat. Lalu mulai menoleh ke belakang. Matanya melotot melihat siapa yang di tabraknya. "Kakek?!"

Orang itu Brian. Dan saat ini pria itu tidak terlihat baik-baik saja setelah melihat cucunya di keroyok oleh orang-orang pengecut ini. "Kalian ingin bermain dengan cucuku? Kenapa tidak mencoba melawanku?" tanyanya geram.

Orang-orang itu tertawa mengejek. "Minggir lo! Gue gak mau nyakitin orang tua kayak lo!" kata salah satunya kasar.

Dania berdesir marah mendengar Brian di kasari. Walau bagaimana pun, dia tetap cucunya.

"Kalian tidak sopan!" murkanya.

Brian berusaha menenangkan Dania. Untuk masalah keenam orang itu, bukan hal berarti baginya. Jelas saja! Melawan Lussy saja dia berani!

"Untuk mematahkan leher kalian saja, aku masih sanggup." Ucapnya santai.

"Sialan!" mereka memaki. Lalu menyerang Brian dan Dania bersamaan.

Lussy Smith: Psycopath GirlWhere stories live. Discover now