LS.28

5.7K 529 127
                                    

"Yang bilang kamu serem. Hayuk gelud!"

#kamumanis




Ethan menatap tidak suka keberadaan Bruce. Sedangkan Bruce menatapnya tanpa minat. Jika tidak ada Lussy, keduanya pasti akan saling hantam.

"Mau apa lo ke sini?!" tanya Ethan sewot.

"Terserah aku mau apa. Lagi pula ini bukan rumahmu!" balas Bruce.

"Lo!"

Bruce menaikan sebelah alisnya keatas. Hal itu jelas membuat Ethan makin kesal.

"Jangan berisik atau aku akan membuat kalian diam selamanya," ucap Lussy santai.

Bukan hanya kedua pria itu yang terdiam. Tapi Nathan juga ikut mati kutu. Kalian artinya mereka semua.

"Begini lebih baik," ujarnya. "Sekarang katakan kau ingin apa, Bruce? Sampai kau repot-repot datang ke sini. Padahal kau bisa menghubungiku lewat telepon," tanyanya.

Bruce mendengus. "Coba liat ponselmu," katanya.

Lussy mengerjap dua kali lalu merogoh saku roknya. Setelah tidak menemukan benda yang ia cari, ia menoleh ke arah Nathan. "Ponselku mana? Aku lupa meletakkannya dimana," tanyanya.

Mati aja sono!

Mereka tersenyum gemas melihatnya. Kenapa ada wanita seperti dia ini. Benar-benar menyebalkan! Tapi herannya mereka tidak bisa lepas darinya. Bukan karena paksaan. Tapi daya tariknya seakan menarik mereka.

"Kenapa kau bertanya padaku? Aku saja baru pulang," sahut Nathan.

"Lain kali jangan inget gue terus. Ampe hp aja lupa narok di mana," celetuk Ethan.

Tidak sampai dua detik pria itu sudah di hujani tatapan mematikan milik Lussy dan Nathan. Enak saja jika berbicara!

"Siapa juga yang mikirin elu!?" tanya Lussy kesal.

"Sayang, seharusnya tadi aku biarkan saja dia mati di keroyok. Jadinya dia tidak akan bisa berkata seperti itu," kata Nathan pula.

Ethan terbahak mendengar itu. Tapi kemudian dia meringis ngilu. Ia lupa jika wajahnya masih memar. Dan itu masih terasa sakit.

"Mampus!" celetuk Bruce.

▲▼▲

"Kenapa?"

Tidak perlu menoleh Brian sudah tau jika itu suara Lussy. Jadi langsung saja ia jelaskan. "Begini. Hotel kita yang ada di kalimantan timur mengalami masalah. Ada sebuah kelompok yang menjarah di sana. Dan polisi di tempat itu tidak berani pada mereka," jelasnya panjang lebar.

Alis Lussy naik keatas. Pertanda ia sedang bertanya-tanya. "Serius? Kenapa tidak ada yang mencegahnya?"

Brian memberikan map berwarna biru pada Lussy. Dan wanita itu langsung melihat isinya.

Sudut bibir Lussy tertarik ke atas melihatnya. "Bocah itu lagi. Tidak bosan-bosan menggangguku. Apa aku harus meratakan mereka semua?" katanya geli.

"Kelompoknya sudah menguasai beberapa kantor polisi di berbagai daerah. Dan dia juga sedang berusaha menaklukan Ethan Davis agar kekuasaannya makin luas," ujar Brian.

Lussy meletakkan kembali berkas itu. Lalu berjalan menuju rak buku. "Dia tidak akan bisa melakukan itu," katanya.

"Kenapa?"

Lussy Smith: Psycopath GirlWhere stories live. Discover now