LS.39

5.1K 549 164
                                    

Sorry lama:)

***

Cahaya matahari mengganggu tidur nyenyak Rissa. Ia mengangkat tangan kanannya lalu menutup kedua matanya untuk mengusir silau.

Perlahan matanya terbuka. Hari sudah sangat siang. Dan mereka masih berada di hutan itu.

"Ck!" Ia berdecak kesal.

Tatapannya beralih ke ke bawah. Gio masih tertidur. Dengan posisi memeluk PINGGANGNYA!

Gadis itu mengerjap dua kali. Kenapa dia jadi jantungan?

"Gio." Kenapa dia jadi gugup begini! "Hey!" Bukannya bangun, Gio makin mempererat pelukannya. Membuat Rissa harus maju ke depan.

"Wow! Oke. Ini bahaya untuk jantungku," gumamnya.

Butuh waktu dua menit untuknya bisa mengendalikan diri. Setelah dirasa Gio sudah tertidur pulas, ia perlahan melepaskan pelukan di pinggangnya.

Ditatapnya wajah penuh luka cowok itu. Satu yg terlintas.

Tampan!

"Dylan memang lebih tampan darimu. Tapi kau tidak kalah darinya," pujinya. "Mungkin aku harus pertimbangkan soal rasa yang menggelikan itu," katanya pula.

▲▼▲

Aurora memasukan kedua tangannya ke dalam saku jaket. Ia tersenyum pada penjaga yang membukakan pintu gerbang. Lalu melangkah keluar.

Ia hendak menuju alfa. Ada beberapa keperluan yang harus ia beli. Dan karena jaraknya dekat jadi dia berjalan kaki saja. Itung-itung olahraga pagi.

Hari ini hari minggu. Biasanya Nathan akan mengajaknya untuk lari pagi. Tapi kedua orangtuanya itu masih tidur saat ini. Karena dia tidak ingin melihat penampakan yang membuatnya iri. Jadi lebih baik dia biarkan saja mereka tidur.

Jam delapan lewat suasana sudah ramai. Ada yang habis pulang jogging, jalan-jalan, atau bahkan menunggu bis di halte.

Ia berjalan sambil menatap lurus ke depan. Dari arah berlawanan, seorang gadis berjalan kearahnya.

Penampilan gadis itu bisa di bilang mirip Audora. Si bar-bar. Celana hitam robek sekitar lutut dan paha, kaos oblong berwarna putih dan jaket warna hijau lumut. Serta rambut coklat agak kepirangan sepunggungnya yang ia biarkan di gerai.

Tetap lebih cantik gue.

Ia mengalihkan perhatian ke arah lain. Di sebrang jalan sana ada sekelompok remaja sedang berkumpul. Mereka tampak asik bercanda ria satu sama lain.

Jika di pikir mungkin tidak ada salahnya ia mulai bergaul dengan dunia luar. Mungkin bisa di mulai dari teman Audora yang lain. Mungkin.

Bruk!

"Auwh!" gadis yang ia perhatikan tadi tidak sengaja menabraknya. Tidak sampai jatuh. Hanya kaget saja. "Sorry. Gue gak sengaja. Tadi lagi ngelamun," ucap gadis itu.

Ia mengangguk lalu tersenyum. "Iya gak papa. Gue juga lagi ngelamun tadi. Jadinya gak liat kalo lo bakal nabrak gue," katanya pula.

Gadis tadi tersenyum singkat lalu melangkah pergi setelah mengucapkan kata maaf sekali lagi.

Not bad.

Lussy Smith: Psycopath GirlWhere stories live. Discover now