LS.45

2.7K 395 57
                                    

"Yang membuat hidup terasa berharga adalah jika kita berguna bagi orang lain."

#sokyesakutuh

Ketiga kendaraan itu masih terus kejar-kejaran. Tidak ada diantaranya yang mau mengalah. Tentu saja. Di sini nyawa mereka taruhannya.

Sekarang mereka berada di lapangan lepas landas. Rissa sudah merencanakan hal ini. Dia dan Gio akan naik pesawat pribadinya menuju Rusia.

Lussy menaikkan sebelah alisnya saat melihat banyak pasukan di depan sana. Ia tidak tau pasti jumlahnya. Yang jelas, itu bukan teman.

Jarak semakin dekat. Para pasukan itu mulai mengarahkan senjata ke arahnya.

Ia menginjak rem lalu memutar stir ke arah kiri, tepat di belakang mobil Rissa. Setelah itu ia kembali menginjak pedal gas dan menabrak punggung mobil psycopat cilik itu.

Melirik arlojinya sekilas, lalu kembali fokus menyetir. Itu kebiasaannya sejak dulu. Salah sendiri menjanjikan akan tepat waktu pada orang lain.

"Ini merepotkan," gerutunya. "Tapi siapa suruh mengganggu dua hal yang paling ku jaga. Keluarga dan juga Negara ku."

Meski tidak lagi menjadi anggota BIN. Dia tetap akan melindungi tanah airnya. Walaupun hanya seorang diri, dia tidak akan gentar.

Belakang mobil Rissa sudah penyok. Lampu mobilnya hancur. Tapi gadis itu tetap melajukan mobilnya.

Lussy tersenyum geli. "Dia punya tujuan hidup ternyata," gumamnya. "Atau mungkin hanya sebagai bumbu pemanis saja?"

Sebab, psycopat tidak punya rasa empati dan simpati.

▲▼▲

Ethan mendengus keras kala melihat banyak pasukan yang menanti mereka. Dia menoleh ke kanan. Tepatnya ke arah mobil di sebelah Rissa.

Memori 20 tahun yang lalu kembali berputar di kepalanya. Mau tidak mau dia tersenyum.

Dulu, baginya Lussy itu hanyalah gadis dingin dan juga menyebalkan. Sampai suatu hari dia di buat kaget saat tau jika wanita itu merupakan Agent BIN, yang di perintahkan ayahnya untuk mengawasinya.

"Dia gak berubah dari dulu. Selalu suka nyari masalah. Cuma mungkin sekarang lebih menyeramkan," gumamnya.

Ia meraih ponsel lalu menghubungi kantornya. "Datang ke lokasiku secepatnya. Darurat!" Setelah mengatakan itu ia langsung mematikan sambungannya.

Bawahannya pasti bisa menemukannya dari alat yang terpasang di mobil polisi miliknya. Ya, dia memang memasang alat pelacak di setiap mobil polisi. Agar jika terjadi sesuatu atau ada yang mencoba mencuri mobil itu dapat di temukan dengan mudah.

"Jika seperti ini, aku jadi ingat Bruce."

▲▼▲

"Shit!" Lagi-lagi Rissa mengumpat. Mobil yang di kendarai Lussy masih terus menabrak mobilnya dari belakang. Ia tidak bisa menghindar.

Sedikit lagi ia akan mencapai tempat para pasukannya. Namun mobilnya terpaksa berhenti dengan sangat mengenaskan karena mobil milik polisi muda itu menyerempetnya dari arah kiri. Untungnya ia dapat mengendalikannya agar tidak berguling.

Lussy Smith: Psycopath GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang