49

18.7K 1.3K 120
                                    

Flashback on

Setelah Berbicara dengan Elang, Nata berjalan menuju ruang tamu dimana sudah ada Kedua orang tuanya juga Mario.

Nata berdiri diam, sedikit ragu untuk mendekati ketiga orang itu.

"Nata sayang sini."Panggil Mamanya.

Nata menggigit bibirnya melihat semua menatapnya.

Mario menatap Elang yang berjalan menghampiri Nata. Elang menunjukan jempolnya Membuat Mario menghela nafas lega.

"Ayo."Elang menggenggam tangan Nata.

Nata dan Elang mendekati ketiganya dan duduk di sofa di samping Mario jadi posisi Nata berada ditengah tengah Elang dan Mario sedangkan kedua orang tuanya duduk di depan Mereka.

"Nata Papa minta maaf."Ucap Rio.

Nata melirik Elang. Elang mengangguk dan tersenyum membuat Nata sedikit tenang.

Rio menghela nafas."Ini semua ke tidak sengajaan."

Lena mengusap pundak suaminya.

"Bisa papa To the point."Ucap Nata.

"Baiklah Papa akan ceritakan."

"Jadi saat pernikahan Mama dan Papa berjalan satu tahun kita belum juga diberi keturunan,kami terus menunggu dan melakukan segala progam saran dari dokter tapi sama sekali gak berhasil. Mulai saat itu Mama jadi gampang marah,sensitif apa yang papa lakukan semua menjadi salah. Dan saat itu juga perusahaan Papa lagi down banget,keuangan pun menurun drastis. Papa benar benar pusing dan bingung harus apa,ditambah Mama kamu yang sama sekali gak mendukung Papa."

"Papa tau berat dan menakutkan bagi seorang perempuan yang sudah menikah tapi tak kunjung di beri keturunan."

"Saat itu karna pikiran Papa benar benar kalut,perusahaan hampir bangkrut. Papa melakukan kesalahan besar Papa terlalu banyak minum dan setelahnya mengendarai mobil sendiri."

"Keadaan Papa mabuk,dan di perjalanan hampir saja menabrak wanita yang hendak menyebrang dari rumahnya, karna terkejut Papa liat dia jatuh, akhirnya dengan setengah sadar Papa bantu dia."

Rio menghela nafas kembali."Dan saat sadar sudah pagi Papa melihat sekeliling itu tampak asing dan wanita tadi sudah tidur di samping Papa. Papa kaget sangat dan bingung harus apa,Papa tau itu malah menambah masalah yang ada."

"Apapun itu Papa harus tetap bertanggung jawab apalagi melihat wanita itu hanya hidup sendiri dan sebatangkara,dan juga sedikit sakit,mulai dari situ Papa sering mengunjungi wanita itu tanpa sepengetahuan Lena."

"Dan ya beberapa bulan Wanita itu bilang dia hamil Anak Papa. Papa syok dan stress banget di situ Mama kamu pun belum tahu. Saat awal kehamilan nya Entah mental nya tiba tiba terguncang dia hampir saja berniat menggugurkan bayinya,Papa berusaha menahan karna Papa tahu anak yang ada di kandungannya tidak salah apa apa. Juga Papa yang menginginkan keturunan."Jelas Rio panjang lebar.

Nata menatap Mario.

"Dan saat bayi itu lahir,Papa baru cerita sama Mama kamu.Mama kamu marah besar tapi Masih memberi satu kesempatan pada Papa,dan Papa sudah berjanji pada Mama kamu gak akan menemui wanita itu juga anak Papa."

"Mulai saat itu lah Papa gak pernah tau kabar atau keadaan keduanya."

"2 tahun setelahnya baru kamu lahir Nata"Ucap Rio menatap Putrinya.

"Semua berjalan baik baik saja,bahagia meluoakan semua masa lalu yang pernah terjadi."Giliran Lena yang bercerita.

"Apa kamu inget sayang saat kamu kabur waktu kecil dan kamu pulang sama Elang juga di antar sama Mario."

Evanish (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang