54

16.7K 1.3K 221
                                    

Awali dengan vote!
Akhiri dengan komen!

Makasih.

Happy Reading.

Jangan bosen ya, part ini rada panjangg
******
Pukul 6 pagi Nata sudah siap dengan seragam sekolah nya, rambut yang di biarkan terurai dengan polesan bedak tipis juga lip balm agar bibir nya tak terlihat kering.

"Siap."Nata tersenyum di depan cermin.

"Nanti sampai sekolah harus langsung bicara sama El."

"Dek berangkat sama sopir ya hari ini gue ada urusan penting."Ucap Mario.

"Iya gak papa."Sahut Nata menuruni anak tangga.

"Buru Buru banget udah sarapan?"

"Udah, urusan caffe ada sedikit masalah."Sahut Mario.

"Yaudah hati hati jangan ngebut oke."Nata tersenyum lebar.

Mario ikut tersenyum dan mencubit pipi Nata."Makin Chubby aja ni pipi ha?"

"Dah sana berangkat, sakit Bang."Nata melepas tangan Mario.

"Kalau udah sampai sekolah kabarin."Ucap Mario.

"Kalau gak lupa."Sahut Nata mengambil selembar roti.

"Nat."

"Iya iyaaa Bawel."

Mario menuju motornya sedangkan Nata masuk ke mobil dan mereka berangkat.

Jalanan yang masih tak terlalu padat membuat Nata sampai dengan cepat

Segera turun dan masuk area sekolah.

"Liat parkiran aja duku kali ya? Siapa tau El udah dateng."Gumam Nata berjalan menuju parkiran.

Nata melotot saat melihat Elang memarkir motornya, dengan perempuan di boncengan nya.

"EL!"

Untung masih sepi hanya mereka bertiga.

Kedua orang itu menoleh.

Nata berjalan dengan kesal menghampiri Elang.

"Hai Nat."

"Eh."Nata kaget saat perempuan itu membuka helm nya.

"Langsung berubah tuh ekspresi."Batin Elang.

"Olin?!"

Elang berdiri diam di samping Olin.

"Sorry Nat gue pikir Elang berangkat sekolah sama lo, makanya gue minta berangkat bareng, tau nya dia sendiri."

Nata melirik Elang, sedangkan Elang hanya diam.

"Emang Olin ada apa kesini?"

"Gue mau ngurus soal kepindahan gue ke sekolah ini."

"Hah!"

"Iya jadi orang tua gue pindah ke daerah sini deket sama sekolah ini dari pada gue kejauhan sekolah nya mending pindah."Jelas Olin.

"Gue minta bantuan sama Elang sama lo juga biar gue gak bingung aja disini, Canggung aja kalau sendiri."

Nata mengangguk paham."Bagus dong, semoga aja kita sekelas."

Olin tersenyum."Gue berharap itu."

"Emm tapi sorry nih Olin."Ucap Nata.

"Kenapa?"

"Olin ditemeni sama Bang Nano gak papa kan, Nata ada urusan bentar sama El."

Olin menoleh kebelakang dimana Nano baru sampai.

Evanish (End)Where stories live. Discover now