67

10.9K 1.5K 473
                                    

Awali dengan vote!
Akhiri dengan Komen!

Up diusahakan dipercepat

Happy Reading

*****
Di Jalanan malam yang sepi,mobil itu melesat dengan kecepatan diatas rata rata. Elang dengan susah payah membuka matanya,menahan segala sakit ditubuhnya.

"Bertahan Tuan."Ucap Gery.

"Pastikan Nay baik baik aja."Ucap Elang sangat pelan bahkan Gery harus mendekatkan telinganya.

Gery terdiam,bagaimana bisa dia masih memikirkan orang lain,sedangkan dirinya sendiri sangatlah parah,kain yang membalut tubuh Elang yang diberikan Gery untuk menahan darah pun sudah berubah warna.

"Baik Tuan."

Gery sudah memberi tahu Arga.

Sampai di rumah sakit,Dengan cepat memindahkan Elang ke Brankar dan segera menuju ruang UGD.

Di depan sudah ada Airin,Arga dan Senja juga kedua orang tua Nata,Dira,Genta,Mario,Olin,Sherin dan Adel.

Airin membekap mulutnya melihat kondisi anaknya.

"Elang!"Histeris Airin berlari dan menggenggam tangan anaknya.

"Arga ini gimana?"

Arga menatap putranya yang berlumuran darah dengan hati benar benar hancur.

"Elang ,Mama mohon sayang."Airin terjatuh saat Brankar itu masuk ke ruang UGD dan ruangan di tutup.

Arga segera membantu Airin bangkit dan memeluknya.

Senja masih diam di tempatnya,dia tidak percaya dengan apa yang dia lihat,Apakah benar itu Abangnya.Dia merasa terpukul.

Elvan,Elvin,Ertha dan Nano melepas helmnya dengan tak bertenaga.

Elvin menutup wajahnya,dia tak sanggup melihat keadaan Elang,bagaimana kejadian tadi terlihat oleh mata kepalanya sendiri.

"Arghhhh."

Keempat nya berjalan masuk.

Olin yang melihat Nano langsung menghampiri."Apa yang gue lihat...i..itu Elang!"

Nano menatap Olin."Hm."

"Nggak..nggak mungkin."Tangis Olin pecah.

Nano memeluk Olin.

Sherin dan Adel sama sama syok dengan semua ini,mereka menenangkan Senja,juga mencari cari dimana Nata.

Senja meremas tangannya, sekuat tenaga menahan tangisnya."Gue yakin semua akan baik baik aja."

"Semua akan membaik, terus berdoa."Ucap Elvan.

Mereka semua bergabung di depan ruang UGD.

Mobil Nata dan Raiden sampai di rumah sakit.

Nata segera turun dan berlari masuk tapi di ujung koridor ditahan oleh Gery.

"Nona ikut saya,nona harus segera diobati."

Nata tak memperdulikan dan terus berlari menuju ruang UGD,Air matanya terus mengalir deras,dadanya menyesak.

"El!"

Melihat putrinya hendak membuka pintu UGD Lena langsung memeluk Putrinya."Sayang tenang."

"Akhhh El mah,hikss...hikss."

Dira yang meliihat itu memalingkan wajahnya dia memluk Genta menangis.

"Ke....kenapa hikss..El harus berkorban sebesar ini buat Nay."

Evanish (End)Where stories live. Discover now