68

11.3K 1.4K 604
                                    

Awali dengan Vote!
Akhiri dengan komen!

Happy reading

*****
Karna Arga masih menemani Airin,Gilaran yang masuk adalah Dira,setelahnya Genta.Kemudian disusul Lena dan Rio.

Papa Nata berdiri disamping ranjang Elang,menatap laki laki yang dulu pernah berjanji akan menjaga putrinya.

"Elang,kamu begitu banyak berjasa di dalam keluarga saya,mempersatukan keluarga kami yang hampir terpisah."

"Kamu adalah satu satunya laki laki pemberani yang pernah saya temui,saya sangat bersyukur putri saya dijaga dan dicintai oleh laki seperti kamu."

"Saya benar benar tidak menyangka kamu akan menepati janji mu sejauh ini,kamu benar benar menjaga putri saya dengan nyawamu sendiri,saya tidak tau seberapa besar cinta kamu pada putri saya,yang pasti sampai kapanpun saya tidak akan bisa membalas semua pengorbanan kamu."

"Tuhan mengirim kamu untuk Nata,saya mohon bertahan."Ucap Rio mengusap matanya dan berjalan keluar.

Raiden masuk keruangan,dia menarik nafasnya dan menatap Elang dengan datar."Apa ini Lang, lo lakuin semuanya sendiri."

"Lo mau gue merasa gak berguna jadi sahabat."

"Ya lo berhasil."

Elvan masuk setelah Raiden,dia menatap Sahabatnya dalam diam.

"Bangun atau gue bakal ambil adek lo."

Ertha masuk."Gue tau lo bisa lewatin masa kritis ini,dan kembali melakukan hal konyol sama kita."

Nano masuk."Bro bangun lah,lo gak mau omelin gue hah,kalau lo gak bangun kita gelud sekarang."

Nano mendongak."Liat gue kek orang gila,lo gak mau nyaut,sombong ye lo."

Elvin masuk,di berdiri samping ranjang Elang dengan memalingkan wajahnya.

"Kenapa sih lo lakuin semua sendiri,kenapa lo gak bilang sama kita hah!"

Elvin mengusap kasar wajahnya."Lo bukan cuman sahabat bagi gue Lang,lo itu saudara,dan gue gak mau sampe kehilangan salah satu dari saudara saudara gue."

Mario masuk."Bocah tengil,gue gak nyangka takdir menempatkan lo disini."

"Malam ini lo harus bangun,dan buat semua orang tersenyum,terutama Adik gue,kalau nggak awas aja lo."

"Jangan panggil gue Mar lagi."

Kini giliran Senja yang masuk.

Senja meraih tangan Elang.

"Bang mau gue jujur nggak."

"Lo itu abang tertengil, lo satu satu nya abang gue, lo harus bimbing adek lo ini."

"Gimana mai bimbing kalau lo kayak gini, bangun ya Bang, gue mohon."

"Pertama kalinya gue mohon sama lo, dan lo harus penuhi!"Senja menunduk.

Senja keluar.Semua orang langsung menatap Nata yang diam.

Dira yang berdiri di samping Nata segera menyadarkan Nata.

"Nata ayo sayang."

"Hah?"Nata menoleh dan melihat semua orang melihatnya,apa ini giliranya.

Nata dengan jantung berdegup kencang berjalan masuk.

Baru satu langkah masuk,dia merasa hatinya bergemuruh,Nata mendongak untuk menahan air matanya,dan berjalan mendekat ke Elang.

Melihat Elang terbaring,dengan selang oksigen,Berbagai alat medis yang tak Nata tau tertempel pada tubuh laki laki itu.

Evanish (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang